Jumat, 29 Juni 2012

Laporan Praktikum Jaringan Saraf


PRAKTIKUM  IV   
A.    Judul        : Jaringan Saraf
B.     Tujuan     :
1.      Untuk mempelajari sel-sel yang menyusun jaringan saraf
2.      Untuk mempelajari struktur selubung-selubung pada serabut saraf
3.      Untuk mempelajari susunan komponen-komponen saraf beserta jaringan pengikat yang menyelaputinya.
C.    Dasar Teori
Jaringan saraf merupakan salah satu jaringan dasar pembentuk tubuh manusia yang mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tubuh yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Melalui jaringan saraf kita dapat melakukan berbagai aktivitas yang tak terhingga banyaknya mulai dari yang paling sederhana seperti membuka mata hingga proses yang sangat kompleks seperti proses penalaran, analisa dan sintesa maupun membuat kesimpulan dan memutuskan suatu masalah. Kita dapat merasakan dan mengungkapkan rasa cinta kasih, sedih, iba, benci, takut, cemas, dan berpikir secara abstrak tinggi serta menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi sehari-hari. Selain itu melalui sistim saraf kita dapat mengetahui norma-norma atau nilai-nilai luhur seperti keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketekunan, kesusilaan dan lain-lain. Fungsi-fungsi tersebut termasuk ke dalam fungsi paling luhur yang hanya ada pada manusia seutuhnya dan tidak terdapat pada binatang. Daerah tempat fungsi-fungsi tersebut berada adalah korteks serebri. Selain itu ada pula perasaan-perasaan yang sama seperti pada mamalia lainnya seperti rasa lapar, haus, nafsu seksual, ngantuk, lelah, marah dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini dikendalikan oleh bagian otak yang letaknya lebih rendah daripada korteks serebri. Fungsi jaringan saraf adalah :
1.      Menerima impuls dari luar tubuh sekaligus memberikan tanggapan
2.      Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, melalui alat indera.
3.      Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
4.      Mengendalikan fungsi fisiologi organ-organ tubuh.
Jaringan saraf terdiri atas 2 macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel jaringan antar saraf (neuroglia).
1.      Sel saraf (Neuron)
Neuron merupakan sel utama dari jaringan saraf yang memiliki sifat iribilitasdan konduktifitas. Pada umumnya neuron terdiri atas sebuah badan euron (perikarion), beberapa dendrit dan sebuah akson. Sel saraf dibedakan menjadi: Badan sel, dendrit dan neurit (axon).
a.    Badan sel
Yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan letaknya. Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka sebagai intinya sendiri.
b.   Dendrit
Merupakan tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang bercabang-cabang sebagai pohon sehingga memperluas permukaan sel saraf. Bangunan tersebut digunakan untuk tempat kontak dengan sel saraf lainnya melalui sinapsis.
Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan impuls ke arah badan sel.
c.    Neurit (akson)
Akson merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. Bahkan salah satu jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki akson sama sekali. Akson berpangkal pada badan sel se­bagai suatu bukit kecil yang dinamakan Akson Hillock. Di dalam daerah ini tidak terdapat substansi Nissl, karena di daerah ini banyak nerofibril yang akan meninggalkan badan sel.
d.   Serabut saraf
Yang disebut serabut saraf adalah akson beserta selubung-selubungnya. Serabut saraf tidak bermielin umumnya merupakan serabut saraf yang berdiameter kecil. Pada serabut ini satu sel schwan tidak membungkus satu akson secara individual, tetapi membungkus beberapa akson ataupun beberapa fasikulus saraf bersama-sama.
e.    Saraf
Saraf atau urat merupakan kumpulan berkas (fasikulus) saraf. Setiap fasikulus saraf terdiri dari banyak serabut saraf seperti seperti jaringan yang lain, jaringan saraf juga mempunyai selaput jaringan pengikat, yaitu endoneurium yang membungkus serabut saraf, perinerium yang membungkus fasikulus saraf, dan epineurium yang membungkus saraf.
2.      Neuroglia
Neuroglia adalah jaringan antar saraf atau penunjang sel saraf. Bentuk neuroglia sangat bervariasi dan berukuran jauh lebih kecil dari neoron.
D.  Alat Dan Bahan
1.      Alat : Mikroskop
2.      Bahan : jaringan saraf (apusan), penampang membujur saraf simpatik dan penampang melintang saraf periufer
E.  Cara Kerja
Melakukan pengamatan preparat-preparat dibawah mikroskop pada perbesaran 10 x 10, kemudian membuat gambar pengamatan anda sesuai dengan intruksi di bawah ini.
1.      Mengamati preparat jaringan saraf dibawah mikroskop. Mencari sebuah neuron yang paling jelas, kemudian menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya. Mencari pula neuroglia yang terdapat di antara neuron.
2.      Mengamati preparat penampang membujur saraf simpatik di baeah mikroskop. Memperhatikan selubung-selubung aksonnya. Menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya.
3.      Mengamati preparat penampang melintang saraf perifer di bawah mikroskop. Memperhatikan bagian-bagian baik-baik jaringan pengikat yang membungkus masing-masing komponen. Menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya.




F. Hasil Pengamatan
1.    Rounded Rectangle:  Cerebellum


1
 
 
                                                                                                           








 





Gambar 1. Cerebellum
                                 Gambar 1. Cerebellum Perbesaran 400
Keterangan:
1)   Lapisan Granular
2)   Lapisan Molekular
3)   Badan Dendrit


 









2.    Nerve Bundle


 








Gambar 2. Nerve Bundle
Perbesaran 400
Keterangan: Jaringan Ikat



 















3.    Serebrum


 







Gambar 3. Serebrum
Perbesaran 400
Keterangan:
1)        Badan Sel
2)        Dendrit


 










4.    Ganglion


 







Gambar 4. Ganglion
Perbesaran 400
                        Keterangan:
1)   Simpai Jaringan Ikat
2)   Badan Sel Saraf
3)   Lapisan Sel Saraf Satelit


 












5.    Rounded Rectangle:  Longitudinal Nerve Bundle









 






Gambar 5. Longitudinal Nerve Bundle
Perbesaran 400
                        Keterangan:
1)      Akson
2)      Selubung Myelin


 










6.    Rounded Rectangle:  Cross Nerve Bundle












 







Gambar 6. Cross Nerve Bundle
Perbesaran 100
                        Keterangan:
1)      Badan Sel
2)      Selubung Myelin
3)      Akson


 









7.      Neuros dan Drotrocyt Cerebrum


 







Gambar 7. Neuros dan Drotrocyt Serebrum
Perbesaran 400
                        Keterangan:
1.      Badan Nissl
2.      Ganglion Spinal


 










G. Pembahasan
Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka dapat dibahas antara lain:
1.        Cerebellum
Pengamatan yang dilakukan pada preparat histologis mengenai Cerebellum, dapat dibahas pada susunan ataupun bagian-bagiannya yaitu: lapisan granular, lapisan molekular, dan badan dendrit.
Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha yang harus dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik (sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah informasi).
Cerebellum dan batang otak terletak di fossa kranii posterior dengan atap tentorium yang memisahkan cerebellum dengan cerebrum. Secara umum dapat dikatakan fungsi cerebellum adalah untuk memelihara keseimbangan dan koordinasi aksi otot pada gerakan stereotype dan non stereotype. Cerebellum melakukan pengaturan kerja otot, sehingga terjadi kontraksi otot yang tepat pada saat yang tepat. Hal ini terutama penting pada gerakan involunter sehingga lesi cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot tanpa paralysis volunteer. Ukuran cerebellum pada manusia  berkembang dibandingkan vertebrata lain, dimana pada manusia hal ini perlu untuk pengaturan gerakan yang membutuhkan ketelitian.
Cerebellum tersusun dari :
a.       2 tipe input akson : climbing fibers, dan mossy fibers
b.      5 tipe serabut neuron intrinsic : sel granula, sel stelate, sel basket, sel golgy tipe 2, sel purkinje.
c.       1 tipe output neuron : sel dari nucleus cerebellar. Sebagian sel purkinje merupakan output neuron yang berproyeksi ke nucleus vestibularis lateralis.
Pada preparat histologis Cerebellum yang telah diamati yaitu dapat dibahas berikut ini:
a.    Badan Dendrit
Dendrit merupakan cabang dari Neuron. Sel-sel saraf di otak disebut Neuron. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilema. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
b.    Lapisan Molekular
Lapisan molekular terdiri atas serat-serat yang berasal dari sel-sel lapis lebih dalam, yang berjalan  paralel terhadap permukaan dan sedikit badan sel saraf yang dikenal sebagai sel horisontal (Cajal). Sel ini berukuran kecil dengan bentuk pipih (gepang) dengan akson dan dendritnya berjalan sejajar permukaan dan berkontak dengan dendrit sel piramid dan fusiform serta akson sel stellate. Lapisan ini merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berisi sedikit sel saraf kecil dan banyak serat saraf tidak bermielin.

c.    Lapisan Granular
Lapisan ini terdiri terdiri atas badan-badan sel saraf kecil berbentuk segitiga/piramid  yang berukuran 10-50 mikrometer. Dendritnya mengarah ke lapisan molekular dan bercabang-cabang, sementara aksonnya mengarah ke lapisan di bawahnya dan substansia alba. Sel lainnya yang terdapat pada lapisan ini adalah sel stellate (sel granular) yang berukuran kecil (8 mikrometer) dan berbentuk poligonal.  Akson sel granular ini panjang dan mengarah ke lapisan molekular, sementara dendritnya pendek mengarah ke lapisan di bawahnya. Berisi banyak perikarion kecil. Sel saraf dari lapisan granular ini kecil-kecil dengan 3-6 dendrit yang naik kedalam lapisan molekular, dan disini ia terbagi atas 2 cabang  lateral yang terdapat sepanjang suatu folium.
 Cerebellum danggap sebagai Head Ganglion dari system proprioseptif, karenanya berfungsi :
a.         Mengatur tonus otot skelet
b.        Mengontrol aktivitas otot sadar
c.         Mengatur postur dan keseimbangan tubuh
2.        Nerve Bundle
Pada pengamatan tentang Preparat histologist Nerve Bundle terlihat adanya jaringan ikat. Selain mempunyai selubung mielin dan selubung Schwann, saraf tepi  dibungkus oleh  jaringan ikat yang kuat. Jaringan ikat yang membungkus saraf tepi adalah:
a.       Epineurium           
Epineurium merupakan jaringan ikat fibrosa yang membungkus satu bundle kumpulan berkas serat saraf  yang dikenal sebagai bundle berkas serat saraf (bundles of nerve fibers) . Satu berkas serat saraf disebut sebagai fasikulus yang terdiri atas beberapa serat saraf . Epineurium tersusun dari fibroblas dan serat kolagen yang tersusun secara longitudinal.  Selain itu juga mengandung sedikit serat elastin. Epineurium mengandung pembuluh-pembuluh darah utama untuk saraf.


b.      Perineurium  
            Perineurium merupakan jaringan ikat padat kolagen yang membungkus satu fasikulus. Selubung ini dibentuk juga oleh sel-sel fibroblas dan lapisan serat-serat kolagen yang tersusun secara konsentris. Perineurium merupakan sawar terhadap keluar masuknya materi atau zat-zat pada fasikulus saraf.  Satu fasikulus saraf tersusun oleh banyak serat saraf (akson).
c.       Endoneurium
            Endoneurium merupakan jaringan ikat halus yang menyelubungi satu serat saraf (akson). Lapisan ini dibentuk oleh sel fibroblas yang gepeng , serat kolagen dan serat retikulin halus. Endoneurium berhubungan erat dengan neurilema.
3.        Serebrum
Pengamatan pada preparat histologis Serebrum terlihat dibawah mikroskop bagian-bagian yaitu badan sel dan dendrit.
a.    Badan Sel
Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada preparat histologis mengenai Cerebellum. Badan sel juga memiliki fungsi yang sama.  Badan sel ini merupakan bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan letaknya.
Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Biasanya berbentuk bulat; dan berukuran besar. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka sebagai intinya sendiri. Penampilan inti yang demikian merupakan ciri khas dari sel saraf, oleh karena berkaitan erat sekali dengan kegiatan sel saraf. Dalam nukleolus banyak mengandung molekul RNA yang penting untuk kegiatan sel terutama dalam sintesis protein, sehingga mengikat warna basofil. Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain.
b.    Dendrit
Dendrit merupakan tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang bercabang-cabang sebagai pohon sehingga memperluas permukaan sel saraf. Pada pangkalnya di badan sel terdapat perluasan substansi Nissl dan mitokhondria, namun nerofibril dan mikrotubuli meluas sampai ujung dendritnya.
Dengan pewarnaan khusus menggunakan inpregnasi perak dapat terlihat adanya tonjolan-tonjolan pada permukaan percabangan dendrit yang disebut gemula dan spina. Bangunan tersebut digunakan untuk tempat kontak dengan sel saraf lainnya melalui sinapsis. Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan impuls ke arah badan sel.
4.        Ganglion
Pada pengamatn mengenai Ganglion, dapat dilihat adanya simapi jaringan ikat, badan sel saraf, dan lapisan sel saraf satelit. Berikut akan dibahas satu persatu dari masing-masing bagian tersebut.
a.    Simpai Jaringan Ikat
Bangunan yang terletak di antara otot rangka yang berfungsi untuk mengontrol gerakan otot. Bangunannya bersimpai jaringan ikat padat. Setiap muscle spindle mengandung 2-12 serat-serat otot skelet khusus (serat-serat intrafusal/intrafusal fibers) yang terbenam di dalam kapsul jaringan ikat yang berjalan paralel dengan serat-serat otot skeletal biasa dikelilingnya (serat –serat ekstrafusal/extrafusal fibers).  Secara histologik, muscle spindle disusun oleh 2 jenis serat otot intrafusal yaitu:
1)      Nuclear chain fiber yang berukuran lebih kecil dan lebih pendek yang mengandung sat deret inti tunggal yang terletak di tengah.
2)      Nuclear bag fiber yang berukuran lebih lebih besar dan lebih panjang dengan inti- inti yang bertaburan di bagian tengah yang melebar menyerupai tas.   
Setiap serat otot intrafusal dipersarafi oleh serat saraf eferen (serat gamma) yang merupakan akson dari neuron motoris gamma yang terletak di tanduk anterior medula spinalis yang berakhir pada ke 2 jenis serat otot intrafusal tersebut. Serat saraf aferen berasal dari 2 jenis ujung reseptor pada serat intrafusal, ujung annulospiral dan ujung flower spray. Ujung annulospray membentuk jala yang mengitari bagian tengah chain fiber dan nuclear chain. Ujung flower spray tersebar luas sepanjang serat-serat otot intrafusal, terutama pada setiap sisi bagian tengah yang berdekatan dengan ujung annulospiral. Ujung reseptor serat otot intrafusal akan bereaksi terhadap peregangan serat-serat otot ekstrafusal atau tendonnya. Bila otot skelet berkontraksi, muscle spindle akan berelaksasi.
b.    Badan Sel Saraf
            Badan sel saraf perikarion dibentuk oleh inti dan sitoplasma yang melingkupinya. Di dalam inti terdapat DNA yang merupakan pembawa sifat turunan, sedangkan dalam sitoplasma terdapat berbagai organel dan badan inklusi. Bentuk dan besar perikarion sangat beragam 4-135 mikrometer. Ada yang berbentuk piramid, lonjong, bulat dan sebagainya. Meskipun beragam, tetapi semua badan sel saraf mempunyai ciri yang khas, berupa struktur-struktur:
1)      Nukleus (inti sel)
Nukleus pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit lonjong, bewarna pucat, dan umumnya terletak di pusat perikarion. Nukleolusnya pada umumnya satu dan tampak sangat jelas terlihat di bawah mikroskop cahaya. Pada inti sel terdapat rantai double helix ”deoxyribonucleate  acid (DNA)” yang merupakan pembawa kode genetik. Inti yang besar, pucat, vesikular dengan nukleolus yang menonjol seringkali memberi kesan seperti mata burung hantu (Owl eyes).
2)      Sitoplasma
Sitoplasma diisi dengan beragam organel dan granula (badan inklusi) yang tersusun kurang lebih mengitari inti. Organel adalah struktur-struktur atau bangunan yang terdapat di dalam sitoplasma yang diperlukan untuk mem-pertahankan kehidupan dan menjalankan fungsi-fungsi sel secara keseluruhan. Badan inklusi adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam sitoplasma yang dipergunakan sebagai gudang atau tempat penyimpanan zat-zat atau substansi tertentu. 
c.    Lapisan Sel Saraf Satelit
Lapisan sel saraf satelit pada ganglion perikarionnya mungkin berdiameter 15-25 mikrometer dengan cabang yang tidak bermielin atau berdiameter lebih besar dari yaitu 100 mikrometer dengan cabangnya bermielin. Setiap perikarion dikelilingi oleh satu lapis sel –sel kecil, gepeng atau kuboid yang disebut sebagai sel satelit atau sel kapsul atau amfisit. Sel-sel satelit ini merupakan sel penyokong serupa dengan sel glia di SSP.
5.        Longitudinal Nerve Bundle
Pada pengamatan mengenai Longitudinal Nerve Bundle tamapak terlihat adanya bagian Akson dan Selubung myelin. Berikut akan dibahas bagian-bagian tersebut.
a.         Akson
Berbeda dengan tonjolan yang dinamakan dendrit, maka akson merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. Bahkan salah satu jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki axon sama sekali. Akson berpangkal pada badan sel se­bagai suatu bukit kecil yang dinamakan okson hillock. Di dalam daerah ini tidak terdapat substansi Nissl, karena di daerah ini banyak neofibril yang akan meninggalkan badan sel.
Panjang akson dari beberapa cm sampai beberapa puluh cm demikian pula diameternya juga berbeda-beda. Makin besar diameternya makin cepat perambatan impulsnya. Di beberapa tempat akson memberikan percabangan yang dina­makan kolateral, sedang ujung akson akan bercabang-cabang se­bagai pohon yang dinamakan telodendron. Oleh karena akson perlu menghantarkan impuls yang tidak lain adalah perubahan potensial listrik, maka agar efisien perlu dibungkus dengan bahan isolator yang dinamakan Selubung mielin. Sebelah luarnya masih ada selubung lain yang dinamakan selubung nerolema.
b.    Selubung myelin
Pada susunan saraf pusat (SSP) selubung mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia. Satu sel oligodendroglia membentuk selubung mielin untuk beberapa serat saraf. Sedangkan pada susunan saraf tepi (SST) selubung mielin dibentuk oleh sel Schwann. Satu sel Schwann hanya dapat membentuk 1 selubung mielin untuk satu akson.


6.        Cross Nerve Bundle
Pada pengamtan mengenai Cross Nerve Bundle dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya Badan sel, selubung myelin dan akson.
a.    Badan Sel
Yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan letaknya. Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka sebagai intinya sendiri.
b.    Selubung Myelin
 Selubung myelin adalah lapisan yang melingkari akson secara konsentris dan terdiri atas lipid dan neurokeratin. Pada susunan saraf pusat selubung mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia sedangkan pada susunan saraf tepi dibentuk oleh sel Schwann. Dalam keadaaan segar selubung mielin sangat refraktil dan putih (mielin memberikan warna putih pada substansia alba otak dan medula spinalis). Mielin yang terutama terdiri atas lipid, melarut sesudah cara-cara fiksasi biasa, meninggalkan anyaman bahan-bahan protein yang disebut neurokeratin disekeliling serat saraf. Mielin dapat difiksasi dan terpulas hitam osmium tetraoksida. Sesudah difiksasi dengan bikromat, mielin dapat dapat diwarnai dengan hematoksilin. Dengan mikroskop cahaya, selubung mielin terlihat sebagai silinder yang tidak sempurna atau terputus-putus, karena pada setiap jarak 0,1-1,5 mm terdapat celah pada selubung-selubung yang dikenal sebagai nodus Ranvier atau pinggetan Ranvier. Pada pulasan perak nodus Ranvier akan terisi oleh endapan perak yang dikenal sebagai palang Ranvier. Dengan mikroskop elektron terlihat bahwa mielin merupakan suatu seri lapisan konsentris membran plasma sel Schwann atau oligodendroglia.
c.    Akson
Setiap sel saraf mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke dalam perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock. Ciri histologis akson adalah:
1)   Mempunyai pangkal akson pada perikarion yang disebut akson Hillock.
2)   Umumnya lebih tipis (halus) dan jauh lebih panjang daripada dendrit pada neuron yang sama.
3)   Aksoplasma tidak mengandung struktur apapun yang berperan dalam sintesa protein seperti badan Nissl (rough endoplasmic reticulum), ribosom dan kompleks Golgi.
4)    Aksoplasma mengandung neurofilament, mikrotubulus dan mitokondria.
5)   Sebagian besar akson bermielin dan karenanya tampak putih mengkilat dalam keadaan segar. Selubung mielin bukan merupakan bagian dari neuron, tetapi merupakan bagian dari selubung  neuron. Selubung mielin hanya ada pada akson dan tidak pernah pada dendrit. Tetapi ada pula akson yang tidak bermielin. Bila dengan mikroskop cahaya terlihat serat saraf bermielin maka sudah tentu itu adalah akson. Bila serat sarafnya tidak bermielin maka serat tersebut mungkin akson dan mungkin pula dendrit.
6)   Ujung akhir akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut telodendria yang berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari satu neuron atau lebih pada sinaps.
7)   Pada ujungnya ranting aksonal memperlihatkan pembengkakan kecil disebut “boutons terminaux”.
Fungsi akson adalah meneruskan atau menyalurkan rangsang saraf ke neuron lainnya, serat otot atau sel kelenjar.
7.        Neuros dan Drotrocyt Cerebrum
Pada pengamtan mengenai Neuros dan Drotrocyt Cerebrum dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh, tampak adanya Badan Nissl dan Ganglion Spinal.
a.         Badan Nissl
Badan Nissl merupakan struktur yang dibentuk dari banyak tumpukan endoplasmik retikulum (endoplasmic reticulum/ER) granular/kasar (rough endoplasmic reticulum). Pada permukaan luar membran badan Nissl/ER terdapat ribosom yang tersusun dalam barisan, spiral, dan menempel pada permukaan luar membran ER. Dengan pulasan HE, badan Nissl bewarna biru (basofilik)  dan terdapat dalam perikarion dan dendrit, tetapi tidak terdapat pada akson. Karena polanya pada badan sel saraf mirip dengan corak pada kulit macan tutul maka sering disebut sebagai Substansia Tigroid.  Badan Nissl tampak jelas pada neuron yang berukuran besar seperti pada neuron motoris di kornu anterior medula spinalis dan di sel ganglion. Badan Nissl merupakan tempat sintesa protein.
Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri khas dari sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang berbentuk sebagai bercak-bercak yang dinamakan: Substansi Nissl yang tidak lain adalah granular endoplasmic reticulum yang banyak mengandung butir-butir ribosom sebesar 100–300Œ. Kehadiran bangunan tersebut mendukung adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan susunan substansi Nissl sangat tergantung dari jenis sel saraf nya.
Mitokhondria yang dikenal sebagai sumber energi bagi sebuah sel juga terdapat dalam sitoplasma sel saraf bahkan meluas ke da­lam tonjolan-tonjolannya. Energi yang dibutuhkan oleh jaringan saraf jelas apabila diukur konsumsi oksigen dan kandungan glukosa dalam sel saraf. Kompleks Golgi merupakan organela yang untuk pertama kalinya diketemukan dalam sel saraf oleh Camillo Golgi dalam tahun 1898, yang di kemudian hari juga diketemukan dalam sel-sel bukan saraf. Kedudukan kompleks Golgi tergantung jenis sel sarafnya.
Organela lain dalam sel saraf yang meluas sampai tonjolan-tonjolannya yaitu yang dinamakan nerofibril. Dengan berbagai teknik histologi dapat ditunjukkan adanya serabut-serabut halus khususnya dalam axon. Apa yang dilihat sebagai nerofibril dengan mikroskop cahaya, ternyata dengan M.E. terdiri atas berbagai bentuk misalnya sebagai mikrotubuli, nerofilamen dan aktin. Fungsinya selain bertindak sebagai kerangka sel juga diduga sangat berguna dalam pengangkutan bahan-bahan dalam tonjolan sel. Di samping organela, di dalam sel saraf diketemukan pigmen yang fungsinya kurang jelas. Ada dua jenis pigmen dalam sel saraf, yaitu: pigmen lipokhrom yang berwarna kuning dan pigmen mela­nin yang berwarna coklat atau hitam.
b.        Ganglion Spinal
Ganglia spinalis bentuknya fusiform atau globular pada cabang posterior (radiks posterior saraf-saraf spinal). Ganglia kranialis merupakan gembungan serupa pada beberapa saraf kranial. Sel ganglionnya merupakan sel saraf jenis pseudounipolar, globular yang mempunyai cabang tunggal suatu akson dan kemudian sewaktu meninggalkan badan saraf  pada jarak tertentu bercabang dua menjadi bentuk T atau Y , satu cabangnya secara fungsional berfungsi sebagai dendrit (serat eferen) menjadi lebih tebal dan via saraf spinal atau kranial menuju ke perifer dan bermuara pada organ reseptor (misalnya badan Meissner) dan cabang lainnya yang lebih ramping masuk ke SSP dan berfungsi sebagai akson (saraf aferen). Secara Histologis kedua cabang sitoplasma ini mempunyai struktur yang identik. Perikarionnya besar dengan inti dan anak inti yang jelas, tersusun dalam kelompok-kelompok dan dipisahkan oleh berkas serat saraf.
H. Kesimpulan
Jaringan Saraf merupakan jaringan yang bertanggung jawab sebagai alat komunikasi bagi tubuh dengan dunia luar. Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan bercabang-cabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf.
Rusaknya jaringan saraf di bagian tubuh tertentu akibat suatu penyakit atau proses penuaan akan mengakibatkan lumpuh atau terganggunya fungsi bagian tubuh tersebut. Rusaknya sel-sel saraf di kornu anterior medula spinalis kiri akibat penyakit polio akan mengakibatkan lumpuhnya anggota gerak tubuh kiri yang dikontrol oleh sel-sel saraf tersebut. 










I.   Jawaban Tugas
1.      Fungsi bagian-bagian neuron yaitu:
Jawab :
-          Dendrit : menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf.
-          Badan sel saraf : tempat metabolisme sel saraf, mengolah dan mengendalikan jalannya impuls.
-          Serabut saraf akson (neurit): menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel saraf menuju ke luar badan sel saraf. Akson berukuran panjang, biasanya hanya satu, diselimuti oleh selubung myelin berupa sel-sel Schwan serta bercabang menuju sinapsis. Di antara sel-sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier berfungsi memperlambat jalannya rangsang.
-          Persambungan (sinapsis): tempat pertemuan-ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan impuls menuju sel saraf lainnya.
2.      Fungsi neuroglia dalam jaringan saraf
Jawab :
Neuroglia adalah bagian dari jaringan saraf yang tidak berhubungan dengan penghantaran impuls (sel Schwan dan selubung myelin), tetapi berperan untuk
- Mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,
- Melindungi dan mengisolasikan neuron
3.      Perbedaan saraf berselubung myelin dan tidak berselubung myelin
Jawab :
Saraf berselubung myelin:
-          Plasmalemma dan sel Schwann mengintari dan menyelubungi akson
-          Lapisan-lapisan membrane sel menyatu dan membentuk myelin
-          Selubung myelin menunjukkan adanya celah di sepanjang jalannya = Nodus Ranvier
-          Di SSP Oligodendrosit membentuk selubung myelin
Saraf tidak berselubung myelin
-          Di susun saraf tepi, semua akson tak bermielyn dibungkus oleh celah-celah dari sel-sel Schwann
-          Tidak memiliki Nodus Ranvier
-          Bergerak bebas diantara cabang neuron dan cabang sel glia
4.      Peranan jaringan pengikat dalam saraf
Jawab :
Jaringan ikat longgar : sel-selnya jarang dan sebagian jaringanya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastic. Jaringan ikat longgar terdapat disekitar organ-organ pembuluh darah dan saraf. Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Histology 3. (Online). Tersedia http://www.scribd.com/doc/57022/histology3.html. Diakses tanggal 5 Desember 2011.
Anonim. 2011. Simpai Jaringan Ikat pada Nerve Bundle. (Online). Tersedia http://www.simpai-jaringan-ikat-pada-nerve-bundle.html. Diakses tanggal 5 Desember 2011.
Team Teaching. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

Tidak ada komentar: