PRAKTIKUM VI
A.
Judul : Katak ( Rana sp )
B.
Tujuan : Mengenal bentuk luar, jenis dan letakdari
otot serta organ-organ
dalam katak.
C.
Dasar
Teori
Katak dan kodok adalah satu anggota
dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan
bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua bentuk
kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu
basah apabila hewan berada di luar air untuk memyngkinkan terjadinya pernapasan
melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap kelenjar
berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melelui
epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya meliputi dua
fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan penelitian kali
ini adalah katak sawah (Rana canorivara).
Ciri utama yang menunjukkan
bahwa katak dan kodok merupakan hewan darat adalah alat pernafasannya yang
berupa paru-paru. Struktur saluran udara pernafasan pada hewan ini belum memiliki trachea yaitu
saluran yang menghubungkan larynx dengan bronchus dan bronchus ini pun sangat pendek. Pada Anura juga belum dijumpai costae
(tulang rusuk) dan diafragma, yaitu sekat yang membatasi
rongga dada dengan rongga perut yang juga berfungsi dalam mekanisme pernafasan.
Pada katak kulit juga berfungsi
sebagai alat pernafasan, pernafasan dengan kulit ini berlangsung baik waktu di darat maupun
di air. Hal ini dapat terjadi karena kulit katak kaya akan kapiler dan kulitnya sendiri tipis.
Tanda-tanda
khusus (karakteristik) katak (Rana sp) adalah sebagai berikut:
1. Kulit
licin, mempunyai banyak kelenjar (glandulae) dan tidak bersisik (squama).
2. Mempunyai
2 pasang kaki untuk berjalan dan berenang.
3. Mempunyai
2 lubang hidung luar (nares anteriores) yang berhubungan dengan rongga mulut.
Membrana tymphani tampak luar. Lidah dapat dijulurkan sehingga secara
menggulung (pangkal lidahnya di depan), bentuk lidah lingua bifida.
4. Cor
(jantung) beryang 3 (2 atrium dan 1 ventrikel), eritrosit oval dan berinti.
5. Bernafas
dengan paru-paru (pulmo) dan kulit (cutis/cutan/integumen) pada yang dewasa dan
melalui insang luar (external branchia) pada larvanya.
6. Syarat
otak (nervi cranialis) berjumlah 10 pasang.
7. Temperatur
badannya berubah mengikuti lingkungan (poikiloterm), sebab belum mempunyai
lobus pengatur tubuh pada otaknya.
8. Pembuahan
di luartubuh (external fertilisasi).
9. Stadium
larva hidup secara aquatis dan akan mengalami metamorfosis.
Morfologi katak hijau terdiri dari kepala (caput), badan
(trunctts),
dan anggota depan (extrimitas
anterior) serta belakang (extimilas posterior). Dari morfologinya dapat dibedakan antara katak jantan den katak betina. Perbedaan
katak jantan dari betina:
1. Tubuh
lebih kecil.
2. Terdapat
pigmentasi di daerah mandibula.
3. Mempunyai
bantalan kawin pada sisi luar medial jari pertama kaki depan.
4. Mempunyai
sepasangkantong suara (saccus vocalis) pada
rahang bawah yang berfungsi sebagai resonansi suara, hanya katak jantan
yang dapat bersuara.
Pengamatan
morfologi luar (inspectio) pada hewan
ini akan tampak bagian-bagian sebagai berikut : caput (kepala), collum/servix
(tidak jelas), trunchus/abdomen dan extremitas librea (anggota badan bebas) berupa
extremitas anterior (kaki depan) dan extremitas posterior (kaki belakang)
dilengkapi dengan selaput renang (membrane natatoria).
Pada
daerah kepala akan nampak adanya lubang hidung (nares anteriores), celah mulut (rima
oris) jika akan dibuka akan nampak rongga mulut (cavum oris), organ penglihatan yang dilindungi selaput tipis yang
dapat digerakkan (membrane nictitans) dari bawah k eats, kelopak mata atas (palpebrae superior) dan kelopak mata
bawah (palpebrae inferior). Tampak
juga adanya selaput mendengar (membrane
tympany) yang melekat pada cincin tulang rawan annulus tympanycus yang melingkar.
Pada
cavum oris setelah rima oris dibuka
maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibulla). Di dalam rongga mulut
terdapat :
1. Lubang
hidung dalam (nares posteriors).
2. Gigi-gigi
yang bentuknya sama (homodont), ada 2 jenis yaitu dentis maxillaries dan dentis
vomeris.
3. Palatum
(langit-langit).
4. Pada
sudut bawah kiri-kanan terdapat lubang yang berhubungan dengan membrane
tympany yaitu osteum tuba auditiva.
5. Aditus
pharyngeum yaitu lubang yang menutup saluran cerna .
6. aditus
larynges (lubang rima glotidis) menuju saluran pernafasan.
7. Porus
vocalis yanitu lubang mandibulla yang menuju ke saccus vocalis (hanya pada jantan).
8. Lingua
bifida yang menggulung ke belakang karena pangkal lidah di ujung mandibulla.
Kulit
luar katak (Rana sp) selalu basah
karena adanya kelenjar sekresi lendir yang sangat banyak. Kulit mudah terlepas
dari tubuhnya karena kulit dan otot terdapat kantong-kantong limfa (saccus limphaticus). Setelah kulit
dibuka melalui daerah ventral (perut) akan adanya saccus limphaticus yaitu :
SL. dorsalis (belakang/paling besar), SL. submandibularis (bawah mandibula),
SL. pectoralis (dada), SL. abdominalis (perut) SL. lateralis (perut samping),
SL. brachialis (lengan atas), SL. femoralis (paha) dan SL. crisalis (betis). Di
bawah saccus limphaticus terdapat
otot-otot sebagai berikut, pada daerah dorsal akan anmpak musculus dorsalis
scapulae, latisimus dorsi dan longisimus dorsi sedanga pada daerah ventral akan
tampak musculus: submandibularis, pectoralis, rectus abdomonis, obliqus
abdominis. Pada extremitas tampak musculus femoralis (paha) dan gastrocnemius
(betis).
Sedangkan untuk melihat berbagai organ dalam tubuh katak
dilakukan diantaranya dengan mengamati sistem saluran makanan, kelamin, dan kencing. Ventrikulus dapat
dibedakan manjadi bagian cardiac yaitu yang berhubungan dengan esophagus, dan bagian pylorus
yaitu yang berhubungan dengan intestinum. Usus atau intestinum dapat dibedakan menjadi intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar). Kelenjar pencernaan yang ada adalah hepar dan pancreas. Hepar terdiri atas bagian kanan (lobus dexter) dan
bagian kiri (lobos sinister). Dari hepar keluar saluran kelenjar yang disebut ductus
hepaticus yang fungsinya untuk menyalurkan empedu. Vesica fellea terletak
di antara kedua lobi tersebut. Dari vesica
fellea keluar saluran yang disebut ductus
cysticus. Ductus hepaticus dan D. cysticus bersatu
membentuk ductus choledochus yang
berjalan menuju usus halos melewati
pancreas. Pankreas berwarna
kekuningan melekat di antara
ventrikulus dan duodenum (bagian awal usus halos). Pankreas akan menyalurkan produknya ke duodenum melalui saluran yang disebut
dustus pancreaticus.
Sistem syaraf
pada katak dapat dilihat setelah visceral dibuang sehingga nampak deretan
syarafperifer disepanjang ruas tulang belakang yang berjumlah 10 pasang dari
atas ke bawah, yaitu syaraf 1-3 bergabung membentuk flexus branchialis, syaraf
4-6 ke abdomen dan syaraf 7-9 membentuk flexus lumbosacralis/
ischiococcygeneus. Sampai di sini kita
melihat bahwa semakin maju organisme
semakin kompleks system organ dan mekanisme distribusi produk dari satu organ ke organ lain, tidak semata-mata
melalui difusi.
D.
Alat
dan bahan
1. Disceting
set
2. Papan
bedah
3. Katak
segar
4. Katak
yang sudah diawetkan dalam formalin 4 % ± 1 minggu
5. Formalin
4 %
6. Jarum
pentul
E.
Prosedur
kerja
1. Menuliskan
sistematika dari katak
2. Ispectio
Menggambar bentuk luar dan memperhatikan
bagian luar.
a. Caput
Pada
bagian ini memperhatikan:
1) Bentuknya
2) Organon
visus dengan palbebras dan membrana nictitans yang berupa selaput tipis dan
terang.
3) Os
( mulut ) terdiri atas rima oris yang lebar.
b. Trunctus
Pada
bagian ini memperhatikan bahwa dinding badan lemah, karena tidak ada costae.
c. Extremitas
Extremitas
terbagi atas 2, yakni extremitas anterior dan posterior.
d. Cauda
3. Section
Untuk mempelajari
organ-organ visera harus dilakukan pembedahan. Guntinglah dinding perut mulai
dari lipat paha ke atas sampai tulang dada, kemudian lipatlah dinding perut ini
kesamping dan tahan dengan jarum sehingga kelihatan jelas organ-organ dalamnya.
Kemudian melakukan pengamatan mengenai letak masing-masing sistem.
a. Sistem
otot
1) Katak
yang diamati harus telah di rendam dalam formalin 4 % ± 1 minggu.
2) Mencuci
specimen dengan air kemudian kuliti seluruh tubuhnya kecuali kelopak mata dan
membrane tymphani.
3) Memperhatikan
bentuk luar dan letak otot.
4) Menggambarkan
dan menentukan nama-nama otot baik dorsal maupun ventral hingga otot-otot
anggota badan.
5) Membandingkan
keadaan otot dengan hewan yang tidak di awetkan (segar).
b. Sistem
Cardiovaskular
1) Cor
dan bagian-bagiannya : ventrikel, atrium dexter serta truncus arteriosus yang
keluar dari ventrikel.
2) Memperhatikan
letak dan gambar sistem ini dan bagian-bagiannya.
c. Sistem
Respirasi
1) Sisihkan
sistem cardiovascular, kemudian gambar sistem respirasi mulai dari rima
glottis, larinks, sepasang bronkus dan sepasang pulmones.
2) Memperhatikan
bentuk dan letak gambar tentukan bagian-bagiannya.
d. Sistem
Digestorium
Sistem
ini terdiri atas :
1) Trachus
digestivus : esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka.
2) Glandula
digestivus : hepar,
vesica fellea dan pancreas.
e. Sistem
Urogenital
1) Sisihkan
sistem digesti, potong intestinum crassum di dekat kloaka.
2) Organ
genital betina ; sepasang ovarium, corpus adiposum sebagai jaringan lemak
berbentuk jari-jari berwarna kuning ( tidak selalu ada ), oviduk berkelok-kelok
hingga kloaka.
3) Organ
genital jantan ; testis sepasang warna kuning dengan alat penggantungnya
mesorchium, corpus adiposum, vas eferest ( saluran halus yang keluar dari
testis ke bagian crariabren ) dan bermuara pada ductus mesonepridicus serta
vesicular seminalis.
4) Organ
ekskresi ; ren tipe mesonepros sepasang berwarna coklat kemerahan, ductus
mesonepridicus ( ureter ) sepasang warna putih bermuara di kloaka, vesika
urinaria yang merupakan tonjolan tersendiri dari kloaka ke arah ventral.
5) Memperhatikan
dan menggambar.
F.
Hasil
Pengamatan
|
|
3
|
4
|
6
|
1
|
2
|
5
|
Gambar 1. Morfologi Rana sp
Keterangan: (1) caput, (2) mata, (3) tungkai depan, (4)
dorsal, (5) jari berselaput, (6) tungkai belakang.
|
|
1
|
3
|
2
|
Gambar 2.
Anatomi Rana sp
Keterangan: (1)
jantung, (2) hati, (3) usus.
|
1
|
2
|
Gambar 3. Ginjal
Keterangan: (1) ginjal kanan, (2) ginjal kiri.
|
3
|
2
|
1
|
Gambar
4. Paru-paru dan jantung
Keterangan: (1) paru kanan, (2) paru kiri, (3) jantung.
|
1
|
2
|
Gambar 5. Hati
Keterangan: (1) empedu, (2) hati.
|
1
|
2
|
Gambar 6. Usus
Keterangan: (1) usus besar, (2) usus halus.
|
1
|
2
|
6
|
11
|
4
|
7
|
5
|
13
|
15
|
12
|
166
|
3
|
17
|
8
|
9
|
14
|
10
|
Gambar
7. Struktur otot (dorsal)
Keterangan: (1) M.
Temporalis, (2) M. Tympany, (3) M. Depresso Mandibulae, (4) M. Dorsalis
Scapula, (5) M. Latismus Dorsi, (6) M. Latismus Dorsi, (7) M. Longisimus Dorsi,
(8) M. Coccigeosacralis, (9) M. Coccigeoiliacus, (10) M. Iliacus Externus, (11)
M. Tensor Fascialatae, (12) M. Pyriformis, (13) M. Gluteus, (14) M.
Semitendinosus, (15) M. Semimembranosus, (16) M. Gastrocnemius, (17) M.
Peroneus.
|
10
|
1
|
4
|
9
|
2
|
11
|
6
|
3
|
5
|
7
|
13
|
8
|
12
|
14
|
15
|
17
|
19
|
21
|
23
|
16
|
18
|
20
|
22
|
24
|
Gambar
8. Struktur otot (ventral)
Keterangan: (1) M. Mylohydi Deus, (2) M. Hyoglossus, (3)
M. Subhyoideus, (4) Pars Scapularis, (5) M. Sternohyoi Deus, (6) Pars
Episternalis, (7) Pars Sternalis, (8) Pars Abdominalis, (9) M. Obliqus
Externus, (10) M. Obliqus Internus, (11) Rectus abdominis, (12) Skripsionus
indinus, (13) Obliqus Internus , (14)
Linea Alba, (15) M. Krudalis, (16) M. Aductor Magnus, (17) M. Sartorius, (18)
M. Aductor Longus, (19) M. Gracilis Mayor, (20) M. Aductor Brevis, (21) M.
Gracilis Minor, (22) M. Tibialis Anticus Longus, (23) M. Gastrocnemius, (24) M.
Tibialis Posticus.
G.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamtan yang diperoleh maka dapat dibahas beberapa bagian-bagian
anatomi pada katak sebagai berikut:
1.
Sistem Otot
Tubuh katak dan juga kodok tersusun
atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik
yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi
seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
a. Otot lurik disebut juga otot skelet
terbagi atas : Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus
dan trans versus yang membentuk dinding perut.
b. Otot daging gilig misalnya otot
bisep (pada lengan).
c. Otot daging sfingter dengan carat melintang,
misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat
pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang
tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
2. Sistem Cardiovaskular
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit
masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk keatrium kanan dengan
perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga
terjadipercampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2. Dari ventrikel
darah yang kaya O2dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2
dialirkan ke paru-paru ke kulit untukmemperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu
kali peredarannya, darah melewatijantung 2 kali).
Sistem
peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena,
sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.darah katak tersusun dari
plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel – sel darah (korpuskula), yakni
sel –sel darah merah , sel darah
putih dan keeping sel darah. Jantung katak terdiri dari 3 ruang yaitu:
a) 2 atrium dan 1 ventrikel.
b) Sinus venosus : menampung darah dari
pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung.
c) Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya
disebelah posterior
d) Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium
dekster) dan serambi kiri (atrium sinister).
e) Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar
dari bagian dasar anterior bilik.
Untuk
mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup
(valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di
dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2, dari
seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah
ini mula – mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya
kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. pada saat itu, darah yang
mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua
serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik
terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam
bilik dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai
di arteri yang sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh
jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung melewati pembuluh balik yang kecil
(venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah
yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Pada
katak dikenal adanya sistem porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena ) saja.
3. Sistem Respirasi
Sistem pernapasan pada katak ( Rana sp ) tersusun atas celah glotis laring, percabangan paru-paru
(bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan
paru-paru. Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga
mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang
karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat
pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput
rongga mulut , katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum
sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk
gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh
adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi.
Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Selain bernapas dengan selaput
rongga mulut dan paru-paru, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan
karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di
bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit
pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
4. Sistem Digestorium
Sistem pencernaan pada katak terdiri
dari mulut, kerongkongan, dari kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus,
usus besar, dan sisa makanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh
tubuh. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut,
faring, kerongkongan, Lambung berwarna keputih-putihan yang terletak di sebelah
kiri perut katak. Hal bahwa di dalam lambung, makanan masih kenyal kemudian
diteruskan ke usus., usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Kelenjar
penceranaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pancreas. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat
digunakan untuk menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran
pencernaan mulai dari esophagus yang sagat pendek, terdiri dari konstruksi yang
kecil-kecil, tepinya bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris,
kemudian ke usus 12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke
usus besar yang lebar. Setelah ke usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu
tempat lubang pelepasan.
5. Sistem Urogenital
Sistem Genitalia Jantan pada amphibi berupa sepasang testis,
vasa eferentina dan cloaca. Testes berwarna putih kekuningan yang digantungkan
oleh mesorsium (berupa selubung tipis).testes adalah gonade yang menghasilkan
spermatozoa. Di sebelah cranial testes di temukan adanya corpus adiposum,
terletak di bagian posterior rongga abdomen.
Kelompok katak merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan
dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di
luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan
ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan
menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke
dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran
vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang
ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Cranial ren dan bermuara pada ductus mesonephridicus (saluran
kencing). Di sebelah kaudal mengadakan pelebaran kecil di sebut vesicula
seminalis yang menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma. Di sini sel
kelamin jantan di beri suatu getah dari dinding vesicular seminalis, akhirnya
vesicula seminalis ini bermuara di dalam cloaka. Duktus wolf keluar dari
dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka
kadang-kadang masih jelas dijumpai. Tidak memiliki organ kopulatoris karena
fertilisasinya terjadi secara eksternal.
6. Sistem saraf
Sistem syaraf katak dan kodok terdiri atas syaraf pusat dan
syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf
tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus
oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan
pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Apabila dipanadang dari sebelah
dorsal, pada otak akan teradapat :
1) 2 lobus olfactorius yang bertanggung
jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.
2) 2 erfhaemisphariumcerebri
yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan.
3) Diencephalonmedialis yang
berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
4) 2 bulatan lobus opticus untuk
koordinasi pengelihatan.
5) Otak kecil untuk koordiansi
pergerakan.
6) Medula obongata untuk koordinasi
sebagian besar aktifitas tubuh.
Apabila
medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak
dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori,
otot daging dan lain – lain.
H.
Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari hasil pembahasan diatasa antara
organ reproduksi pada katak dan kodok berbeda antara jantan dan betina. Pada
jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan)
terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang
disebut mesdrchiutn. Jantung katak dan kodok terdiri dari tiga ruang yaitu :
atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan
menerima darah yang sedikit oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri
menerima darah dari paru – paru. Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat
dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan
saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Tubuh katak tersusun atas
3 macam otot, Otot lurik, Otot daging gilig, Otot daging sfingter.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Anatomi
Rana sp. (Online). Tersedia http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/anatomi-ikan mas.html. Diakses 16 Desember 2011.
Team Teaching. 2011. Penuntun
Praktikum Struktur Hewan .Gorontalo:
Laboratorium
Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri
Gorontalo.
1 komentar:
ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tgas. syukron. tp knpa gmabar.a gx ad? hilang kmna n d curi siapa?
Posting Komentar