Kamis, 06 September 2012

Laporan Praktikum Pisces


PRAKTIKUM I

A.    Judul Praktikum             : Pisces (Osteichthyes)
B.     Tujuan Praktikum          :
1.      Menentukan bagian-bagian tubuh (morfologi) ikan yang penting untuk identifikasi dan dinyatakan dalam gambar serta keterangan.
2.      Melakukan pengukuran tubuh dan bagian-bagian yang penting untuk identifikasi.
3.      Menggunakan kunci identifikasi untuk menentukan nama ilmiah ikan sebagai bahan kajian.
C.    Dasar Teori :
Ikan (Pisces) adalah anggota vertebrata yang bersifat poikiloterm yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Pisces merupakan hewan bertulang belakang (termasuk vertebrata). Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
1.      Ciri utama
a.         Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
b.         Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
c.         Tubuh ditutupi oleh sisik.
2.      Ciri umum
a.         Rangka tersusun atas tulang sejati.
b.         Berdarah dingin.
c.         Tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor.
d.        Bernapas dengan insang dan di bantu oleh  kulit.
e.         Hidup di air.
f.          Bersisik dan berlendir.
Osteichthyes (ikan bertulang sejati) merupakan bagian dari super kelas spesies. Secara garis besar tubuh ikan dapat dibagi menjadi :
1.    Kepala : pada bagian in terdapat lubang hidung, mulut, mata, celah insang, tutup insang dan sungut.
2.    Badan : pada bagian in terdapat beberapa macam sirip serta garis rusuk (linea lateralis).
3.    Ekor : ekor disebut jaga sirip ekor. Bentuk sirip ekor bermacam-macam ada yang berbentuk sabit, bercangap, berlekuk, tegak, bulat atau membulat, meruncing dan berlekuk kembar.
Dalam melakukan identifikasi pada ikan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.    Sirip
Setiap sirip disokong oleh jari-jari sirip, yang dibedakan atas ; jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jumlah jari-jari sirip digambarkan dengan rumus tertentu sesuai dengan macam siripnya. Untuk jari-jari keras digambarkan dengan angka romawi, sedangkan untuk jari-jari lemah dengan angka arab. Dalam kunci identifikasi ikan, perlu diingat singkatan huruf-huruf tertentu pada rumus sirip yang menunjukan posisi sirip tertentu. Huruf yang biasa dipakai adalah :
D = sirip punggung (dorsal), D¹ dan D² untuk sirip dorsal 1 dan 2
P = sirip dada (pectoral)
V = sirip perut (ventral)
A = sirip dubur (anal)
C = sirip ekor (caudal)
2.    Garis rusuk (linea lateralis)
Garis rusuk adalah gambaran seperti garis yang terdapat pada kedua sisi tubuh ikan, dibentuk oleh deretan pori-pori pada sisik-sisik. Cara menghitung jumlah sisik pada garis rusuk, dimulai dari sisik pertama paling depan dan berakhir pada pangkal ekor.
3.    Sisik
Pada osteichthyes (ikan bertulang sejati) terdapat tiga macam, yaitu sisik cycloid, sisik ctenoid, dan sisik ganoid.
4.    Pengukuran bagian-bagian tubuh ikan
Cara pengukuran tubuh ikan dan bagian-bagiannya penting untuk keperluan identifikasi. Pengukuran meliputi ; panjang baku, panjang total, tinggi badan, tinggi batang ekor, panjang ekor, panjang tubuh depan sirip punggung, panjang dasar sirip punggung, panjang dasar sirip dubur, panjang sirip dada, panjang sirip perut, panjang jari-jari sirip keras, panjang jari-jari sirip lemah, panjang kepala, tebal badan, panjang hidung, jarak mata, panjang kepala belakang mata, tinggi bawah mata dan tinggi pipi.
D.    Alat dan Bahan :
1.      Satu set alat bedah lengkap
2.      Ikan Kuwe
3.      Buku atau literature kunci identifikasi
E.     Prosedur Kerja :
1.      Menggambar seekor ikan selengkap-lengkapnya.
2.      Menyebutkan bagian-bagiannya serta sekaligus lakukan pengukuran terhadap ikan yang anda amati.
3.      Melakukan identifikasi terhadap ikan yang anda amati dengan menggunakan kunci identifikasi yang ada.
F.     Hasil Pengamatan :


 



    







                            Gambar 1 : Ikan kuwe (Caranx sexfasciatus)


 










                           


Gambar 2. Ikan kuwe (Caranx sexfasciatus)

Ø  Menghitung sirip pada ikan     
       D VII, 15; P: 5; V 30; A 11; C 16
Ø  Sisik pada Linealateralis (Gurat Sisi)  : 85
Ø  Pengukuran bagian – bagian tubuh  ikan
1.      Panjang baku                                       : 15 cm
2.      Panjang total                                       : 18,5 cm
3.      Tinggi badan                                       : 3,5 cm
4.      Tinggi batang ekor                              : 1 cm
5.      Panjang ekor                                       : 3 cm
6.      Panjang tubuh depan sirip punggung  : 7 cm
7.      Panjang dasar sirip punggung             : 4,5 cm
8.      Panjang dasar sirip dubur                    : 3 cm
9.      Tinggi sirip punggung                         : 2 cm
10.  Tinggi sirip dubur                                : 2 cm
11.  Panjang sirip dada                               : 0,5 cm
12.  Panjang sirip perut                              : 0,7 cm
13.  Panjang jari – jari sirip keras               : 2 cm
14.  Panjang jari – jari sirip lemah : 2 cm
15.  Panjang kepala                                    : 5 cm
16.  Tebal badan                                         : 2,5 cm
17.  Panjang hidung                                   : 0,1 cm
18.  Jarak mata                                           : 1 cm
19.  Panjang kepala belakang mata            : 2 cm
20.  Tinggi bawah mata                              : 2 cm
21.  Tinggi pipi                                           : 2 cm
Ø  Tipe sisik pada ikan yang di amati yaitu sisik cycloid


 






                     Gambar 3 : Sisik ikan kuwe (Caranx sexfasciatus)
G.    Pembahasan :
Osteichthyes merupakan sekelompok hewan pisces yang bertulang sejati. Berikut beberapa ciri hewan              Osteichthyes yaitu :
-       Memiliki rangka endoskeleton yang terbuat dari osteon (tulang keras/tulang sejati).
-       Kulit bersisik dengan tipe sisik sikloid, ctenoid, dan ganoid
-       Tertutup oleh operculum
-       Memiliki gelembung renang yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan faring
            Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pengamatan mengenai morfologi pada ikan untuk D1= sirip punggung ikan (dorsal) berjumlah VII dan untuk D2= 15. Untuk sirip dada (pectral) P= 5, untuk sisrip perut V= 30, untuk sirip dubur A= 11, dan untuk sirip ekor C berjumlah 16. Tubuh ikan yang diamati sedikit panjang, mulut besar. Memiliki sirip punggung hampir berdekatan, yang pertama berbasis pendek dan tinggi, yang kedua berbasis pendek Mungkin tumbuh hingga 5 cm. Pengamatan selanjutnya melihat Linea lateralis. Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga Linealateralis  ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik Linealateralis terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik. Pada ikan Linealateralis ini memiliki peranan ataupun fungsi yang sangat penting yaitu berfungsi untuk mendeteksi keadaan lingkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi. Linealateralis terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis Linealateralis, namun demikian adapula ikan yang mempunyai beberapa buah Linealateralis. Pada pengamatan mengenai Linealateralis ikan  yaitu sisik yang terdapat dalam gurat sisik ini berjumlah 85 sisik. 
Pengamatan selanjutnya melakukan pengukuran pada tubuh ikan. Berikut tabel hasil pengamatan dalam pengukuran tubuh ikan dan bagian-bagiannya yang telah diidentifikasi.
Bagian-bagian tubuh yang diukur
Hasil pengukuran (cm)
Panjang baku
15
Panjang total
18,5
Tinggi badan
3,5
Tinggi batang ekor
1
Panjang ekor
3
Panjang tubuh depan sirip punggung
7
Panjang dasar sirip punggung
4,5
Panjang dasar sirip dubur
3
Tinggi sirip punggung
2
Tinggi sirip dubur
2
Panjang sirip dada
0,5
Panjang sirip perut
0,7
Panjang jari-jari sirip keras
2
Panjang jari-jari sirip lemah
2
Panjang kepala
5
Tebal badan
2,5
Panjang hidung
0,1
Jarak mata
1
Panjang kepala belakang mata
2
Tinggi bawah mata
2
Tinggi pipi
2

H.      Kesimpulan :
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa tubuh ikan yang diamati sedikit panjang, mulut besar. Memiliki sirip punggung hampir berdekatan, yang pertama berbasis pendek dan tinggi, yang kedua berbasis pendek. Pada ikan ini Linealateralis  memiliki peranan ataupun fungsi yang sangat penting yaitu berfungsi untuk mendeteksi keadaan lingkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi.
Kunci identifikasi menuju family sebagai berikut :
1b. Kepala, badan, dan ekor setangkap (simetris), atau terletak dikedua sisi kepala
2b. Terdapat sirip perut
4b. Sirip punggung dan sirip dubur berduri
5a. Celah insang sepasang disisi kepala
6a. Sirip perut terletak abdominal (pangkalnya terletak dibelakang pertengahan sirip dada)
7a. Badan bersisik, sirip dada tidak berduri
8a. Terdapat 2 buah sirip punggung yang terletak jauh terpisah, sirip depan berjari-jari sirip keras

I.       Jawaban Tugas
1.      Jelaskan yang dimaksud dengan sisik placoid, cycloid, ctenoid, ganoid, dan cosmoid.
Jawab :
-          Sisik placoid adalah Sisik yang memiliki struktur serupa gigi. Contoh pada ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan yang lain.
-          Sisik cycloid adalah sisik yang memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya pada ikan salem dan karper.
-          Sisik ctenoid adalah sisik yang bergerigi di tepi luar, dan biasa ditemukan pada ikan-ikan yang memiliki sirip-sirip berduri. Sejalan dengan pertumbuhan, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahun. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang, dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.
-          Sisik ganoid adalah sisik yang ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik ganoid ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
-          Sisik cosmoid adalah sisik yang hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam dibangun dari tulang yang memipih. Di atas berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan ada berupa lapisan email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang dan kehilangan lapisan kosmin yang  tipis dari sisik kosmoid sejati.

2.      Jelaskan dan gambarkan 4 macam sirip ekor ikan berdasarkan anatominya
Jawab :
-          Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya.      
    






-          Sirip ekor berbentuk meruncing, seperti pada ikan belut (Monopterus albus).    


 







-          Sirip ekor berbentuk episerkal, ekor bagian atas lebih panjang dibanding ekor bagian bawahseperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus).  
 






-          Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp) dan ikan tambakan (Helostoma temmincki).           


http://1.bp.blogspot.com/_F4wOFpkISt8/S7aaAmv-bfI/AAAAAAAAABQ/kNuU9vho4eA/s320/tail-morphology.gif
 







3.      Bagaimana cara menghitung jumlah sisik-sisik ikan pada sebelah dorsal dan ventral garis rusuk
Jawab :
Jumlah sisik yang biasa ditempati gurat sisi atau disebut deretan sisik sepanjang sisi badan. Penghitungan sisik ini dimulai dari sisik yang menyentuh tulang bahu hingga pangkal ekor. Jumlah sisik melintang badan merupakan jumlah baris sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung atau sirip punggung pertama dan antara gurat sisi dan awal sirip dubur. Sisik yang terdapat di depan awal sirip punggung dan sirip dubur dihitung ½. Jumlah sisik di depan sirip punggung meliputi semua sisik di pertengahan punggung antara insang dan awal sirip punggung. Jumlah sisik di sekeliling batang ekor meliputi jumlah baris sisik yang melingkari batang ekor pada bidang yang tersempit. Jumlah sisik di sekeliling dada merupakan jumlah sisik di depan sirip punggung yang melingkari dada.
4.      Buatlah sistematika ikan secara umum berdasarkan literature yang ada
Jawab :
            Sistematika Menurut Romer, Pisces dibagi menjadi 3, yaitu :
1.      Kelas agnatha, yaitu kelompok ikan yang tidak memiliki rahang, mulut seperti mangkok,         dikelilingi oleh tentakel. Dibagi menjadi 2 ordo, yaitu :
Ø  Mixiniformes
Ø  Petromizontiformes
2.         Kelas Chondrichtyes, yaitu kelompok ikan yang rangka tubuhnya  tersusun dari tulang           rawan , dibagi menjadi 3 Ordo, yaitu :
Ø  Rajiformes (Hipotremata)
Ø  Squaliformes (Pleurotremata)
Ø  Chimaeriformes (Rattfish)
3.    Kelas Osteichtyes, yaitu kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati, dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
Ø  Pleuronectiformes
Ø  Pegasiformes
Ø  Mastacembeliformes
Ø  Anguilliformes
Ø  Tetradontiformes
Ø  Symbranchiformes















DAFTAR PUSTAKA

Alexander, G. 1964. General Zoology. Noble Outline series, no 32.
Barnes, Robert D. 1987. Invertebrate Zoology. W.B. Saunders College: Publishing 893pp.
Team Penyusun. 2011. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.