Selasa, 09 Oktober 2012

Praktikum 2 Amphibi


PRAKTIKUM II

A.      Judul : Amphibi (Katak atau Kodok)
B.       Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh katak atau kodok yang penting untuk identifikasi
2.      Untuk melatih mahasiswa agar terampil menggunakan kunci edentifikasi sistem dikotom dalam melakukan identifikasi jenis anggota Anura.
C.      Dasar Teori
Amphibia berasal dari kata amphi yang artinya rangkap dan bios yang artinya hidup. Amphibia mempunyai pengertian bahwa didalam siklus hidupnya memerlukan dua macam habitat, air dan darat. Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Yang termasuk amphibi ini diantaranya kodok dam katak. Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air. Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun.
 Amphibi terbagi atas tiga kelas yaitu yakni ordo Apoda (Gymnophiona), ordo Urodela (Cauta) dan ordo Anura (Salientia). Termasuk dalam kelas amphibia ini antara lain adalah Salamander, Katak, Kintel, dan Ichtyosis.
1.      Ordo Apoda (Gymnophiona)
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.

2.      Urodela (Cauta)
Caudata disebut juga urodela. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.  
3.      Anura (Salientia)
Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang berjongkok, leher tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2) badan (3) anggota gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki lidah yang panjang dan lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran tympani.     
D.    Alat dan bahan
1.      Satu set alat bedah lengkap
2.      Botol pembunuh
3.      Kapas dan Cloroform
4.      Buku atau literatur kunci identifikasi
5.      Katak atau kodok segar.
E.     Prosedur kerja
1.      Menangkap seekor katak atau kodok
2.      Mematikan dengan menggunakan cloroform dalam botol pembunuh dengan memasukan segumpal kapas yang dibasahi dengan cairan itu.
3.      Mempelajari bagian-bagian tubuh yang penting untuk di identifikasi
4.      Melakukan pengidentifikasian preparat yang kita amati dengan menggunakan kunci identifikasi.






F.     Hasil pengamatan
 








Tampak ventral










  Bentuk tangan
 






t

      Bentuk kaki

 








    Bentuk kepala

Ciri-ciri morfologi katak yang diamati
-          Terdapat 2 pasang kaki.
-          Sepasang kaki bagian depan terdapat 4 jari.
-          Sepasang kaki bagian belakang terdapat 5 jari.
-          Mempunyai sepasang mata yang menonjol keluar.
-          Mulut moncong ke depan.
-          Tubuhnya belang – belang.
-          Warna tubuh kecoklatan.
-          Kaki terdapat seperti paha.
-          Kulitnya halus dan lunak
Kunci identifikasi
Kunci Menuju Famili
1. a. Tidak bertungkai……………………………..……………………..Caecilidae
    b. Bertungkai……………………………………..………..................................2
2. a. Rahang atas bergigi……………………………..……………………………3
    b. Tidak ada gigi pada rahang atas………………...……………………………9
3. a. Jari-jari tanpa tuberkulum subarticular/suberticular tubercles” gelang pectoral        arciferal……………………………………………………….......Pelobatidae
    b.  Jari-jari dengan tuberculum subartic...............................................................4
4. a. Diantara 2 phalanges terakhir terdapat inter calary cartilage....Rhacophoridae
    b. Tidak ada inter calary cartilage……………………...………….……………5
5. a. Terdapat gigi vomer…………………………………………….……………6
    b. Tidak ada gigi vomer………………………………….………….…………..7
6. a. Ujung lidah bercabang (bifida), gelang pectoral (bahu) firmisterna.....Ranidae
    b. Ujung lidah membulat/meruncing………………………….…...Microhylidae
Kunci Menuju  spesies dari Ranidae
1. a. Tidak terdapat gigi vomer……………………………………………………2
    b. Terdapat gigi vomer……………………………….…………………....……4
2. a. Ujung lidah bercabang (bifida); jari-jari dengan ujung meluas bervariasi    dan   berhubungan dengan “circum marginal grooves 
    b. Lidah meruncing atau membulat, tanpa percabangan yang nyata pada  ujungnya,   tanpa “circum marginal grooves” pada ujung jarinya, katak air kecil, pada kolam-kolam dangkal…………..............………Genus Ooedozyga
3. a. Lidah tipis/sempit dan meruncing pada ujungnya, ujung jari tungkai belakang  meruncing, perut dengan bintil-bintil granular………………Ooedozyga lima
    b. Lidah lebar dengan ujung membulat, kadang-kadang dengan lekukan kecil   pada   bagian median; ujung jari tumgkai belakang biasanya meluas   membentuk  discus…………….......…………………….....Ooedozyga laevis
4. a. Ujung jari tungkai depan dan tungkai belakang meluas membentuk discus   jelas, dengan circum marginal, alur horizontal, discus jari terpanjang,   tungkai   depan nyata dan lebih besar dari tympanum, yang mungkin tidak   jelas terdapat tuberculum metatarsal luar kecil tapi   jelas.............….Amalops   latutensis.
    b. Jari tungkai depan dengan atau tanpa discus, tetapi tidak pernah nyata lebih  besar dari tympanum……………….. Genus Rana…………...……………...5
5.   a. Ujung jari tungkai belakang tumpul, meruncing atau dengan sedikit     perluasan,  tetapi tidak pernah dengan circummarginal/horizontal     grooves…...............................................................................…subgenus Rana
    b. Ujung jari tungkai belakang dengan perluasan yang bervariasi, selalu lebih   lebar   dari “penultimate planger” dan selalu dengan horizontal/circum   marginal.

G.      Pembahasan
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap katak, maka klasifikasi ilmiahnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Amphibi
Ordo                : Anura
Family             : Ranidae
Genus              : Rana
Spesies            : Rana sp
 










Sesuai dengan percobaan yang telah diamati, secara umum dilihat dari ciri morfologinya bentuk tubuh katak bilateral simetris. Selain itu, warna tubuhnya   berwarna kecoklatan dan belang-belang. memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan terdapat 4 jari dan sepasang kaki belakang terdapat 5 jari,  memiliki sepasang mata yang menonjol keluar, mulut moncong kedepan, kulitnya halus dan lunak, dan kaki terdapat seperti paha. bagian-bagian tubuh katak yaitu sebagai berikut:
1.        Bentuk tubuh
Tubuhnya berbentuk bilateral simetris yaitu antara bagian kanan dan bagian kiri mempunyai bentuk yang sama persis.
2.        Warna tubuh
Warna tubuh katak yang telah diamati berwarna kecoklatan di sekujur tubuh dengan bagian atas tubuh lebih gelap dibandingkan bagian bawah tubuh. Adanya warna kulit demikian karena adanya lapisan yang terdapat pada bagian bawah kulit yaitu lapisan melanofora. Lapisan ini mengandung melanin, jenis pigmen yang menghasilkan warna cokelat gelap atau hitam sehingga kulit katak ini berwarna kecoklatan. Katak melindungi diri dengan warna yang sesuai dengan warna sekitarnya. Warna kecoklatan yang gelap dan terang yang berbeda pada kedua sisi tubuhnya disebabkan karena mengumpul dan menyebarnya butir-butir pigmen dan chromatofora. suhu juga dapat mempengaruhi warna tubuh pada katak. Karena jika Suhu rendah maka akan menghasilkan warna yang gelap sedangkan suhu tinggi dan keadaan kering atau meningkatnya sinar menghasilkan warna terang. Hal tersebut tampak jelas pada bagian atas tubuh katak yang berwarna gelap dan pada bagian bawah tubuh yang berwarna terang.
3.        Kulit
Kulit pada katak licin dan lunak. Kulit yang lemas sebagai penutup tubuh berfungsi menutupi tubuh  terhadap gangguan yang bersifat fisis atau pathologis. Kulit tersusun atas epidermis yang merupakan lapisan kulit paling luar dan dermis yang terbagi atas jaringan lain. Dalam kulit terdapat butir-butir pigmen (pada epidermis) dan sel pigmen (chromatofora) pada dermis.
4.        Kepala dan Extremitas
Pada bagian kepala terdapat sepasang arganon visus (mata) yang bulat dan menonjol. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Selain itu, juga terdapat mulut yang agak moncong ke depan yang berfungsi sebagai alat pencernaan. Di dalam mulut terdapat gigi yang terdiri atas gigi maxilla (rahang atas ) dan mandibula (rahang bawah).
Extremitas depan yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari); pada telapak tangan terdapat palm. Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalanges (jari – jari).
5.        Kaki
Katak memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan memiliki 4 jari dan sepasang kaki belakang memiliki 5 jari. Selain itu pula katak memiliki kaki yang berselaput yang berfungsi untuk berenang. Struktur kaki katak sangat bervariasi di antara spesies katak sesuai dengan habitat yang ditempatinya yaitu seperti di tanah, dalam air, di pohon atau di liang tanah. Katak harus mampu bergerak cepat melalui lingkungan mereka untuk menangkap predator atau mangs dan melarikan diri, serta beradaptasi banyak membantu mereka melakukannya.
H.      Kesimpulan
Berdasarkan pengamtan yang kami lakukan dapat disimpulkan secara morfologi bahwa katak memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar. Memiliki 2 pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 sampai 5 jari dan tidak bersirip. Memiliki 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut, matanya berkelopak dan bisa digerakkan, mulut bergigi dan berlidah dan bisa dijulurkan untuk mencari mangsa. pada saat berudu katak hidup di air dan bernapas dengan insang, dan setelah dewasa ia hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru. Dan tingkah laku katak pada waktu bernafas leher bagian bawah mengembang dan mengempis dan berpindah tempat dengan cara melompat. 
I.         Jawaban tugas
1.        Sebutkan ciri-ciri dari masing-masing ordo pada kelas Amphibia.
   Jawab:
a.    Ordo Caecilia atau Apoda ( Gymnophiona).
Ciri–ciri:  
·      Tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda.
·      Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.
·      Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.
·      Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory.
·      Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik.
·      Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal.


b.    Ordo Urodela
Ciri – ciri :
·Urodela disebut juga caudata.
·Tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum.
·Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
·Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru.
·Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi.
·Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
·Hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
c.    Ordo Anura
       Ciri- ciri:
·      Tidak memiliki ekor.
·      Kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik.
·      Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat.
·      Membran tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata.
·      Kelopak mata dapat digerakkan.
·      Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik.
2.        Sebutkan beberapa bukti tentang transisi amphibia dari air kedarat.
Jawab:
Transisi amphibi dari air ke darat tampak pada :
·       Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di darat, di samping masih memiliki kemampuan berenang dalam air.
·       Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa pasang sirip.
·       Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi suasana udara.
  • Penggantian insang oleh paru – paru.
  • Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan kulit.
  • Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air.
  • Kulit berfungsi sebagai alat pernafasan apabila lembab atau basah. Oleh karena itu evolusi amfibi dibarengi hilangnya sisik secara berangsur, dan berkembangnya kelenjar lendir dalam kulit. Fungsi kulit pada amfibi mengeluarkan lendir beracun dan untuk pertukaran air.
  • Lingkungan darat menyebabkan perubahan pada alat gerak yg berupa sirip berpasangan diganti dengan tungkai.
3.      Buatkan sistema amphibia
      Jawab :
Sistematika Amphibi
Klas Amphibi dibagi atas 3 subklas
a.      Subklas Stegocephalia
Hanya mempunyai 1 ordo yaitu : Ordo Gymnophiona atau Apoda
b.    Subklas Caudata
Subklas ini terbagi atas 3 ordo, yaitu :
-          Ordo Proteida, contoh Necturus sp, Proteus sp
-          Ordo Mutabilia, contoh : Cryptobranchus alleganiensis
-          Ordo Meantes, contoh : Siren lacertina
c.     Subklas Anura
Subklas ini terbagi atas 5 ordo, yaitu :
-          Ordo Amphicoela
-          Ordo Opistocoela
-          Ordo Anomocoela
-          Ordo Procoela
-          Ordo Diplocoela
·         Famili Polypeditidae
·         Famili Microphylidae
·         Famili Ranidae
DAFTAR PUSTAKA

Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Latjompoh, Masra. 2004. Bahan Ajar Zoologi Vertebrata. Gorontalo : Jurusan Pendidikan Biologi FMPA UNG.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Jogjakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY.