PRAKTIKUM II
A.
Judul : Amphibi
(Katak atau Kodok)
B.
Tujuan Praktikum
1. Untuk
mengetahui bagian-bagian tubuh katak atau kodok yang penting untuk identifikasi
2. Untuk
melatih mahasiswa agar terampil menggunakan kunci edentifikasi sistem dikotom
dalam melakukan identifikasi jenis anggota Anura.
C.
Dasar Teori
Amphibia berasal dari
kata amphi yang artinya rangkap dan bios yang artinya hidup. Amphibia
mempunyai pengertian bahwa didalam siklus hidupnya memerlukan dua macam
habitat, air dan darat. Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam;
yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan
telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai
berudu hidup di air atau tempat
basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa,
yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan
bernapas dengan paru-paru.
Yang termasuk
amphibi ini diantaranya kodok dam katak. Kodok dan katak mengawali hidupnya
sebagai telur yang diletakkan induknya di air. Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000
telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam
setahun.
Amphibi
terbagi atas tiga kelas yaitu yakni ordo Apoda (Gymnophiona), ordo Urodela
(Cauta) dan ordo Anura (Salientia). Termasuk dalam kelas amphibia ini antara
lain adalah Salamander, Katak, Kintel, dan Ichtyosis.
1. Ordo
Apoda (Gymnophiona)
Ordo ini mempunyai
anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda.
Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor
mereduksi.
2. Urodela
(Cauta)
Caudata disebut juga
urodela. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota
gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara
kepala, leher dan badan. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak
dapat lepas dari air.
3. Anura
(Salientia)
Ordo anura atau katak
mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang berjongkok, leher tidak jelas.
Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2) badan (3) anggota
gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki lidah yang
panjang dan lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Di bagian sisi belakang
mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran tympani.
D.
Alat dan
bahan
1. Satu
set alat bedah lengkap
2. Botol
pembunuh
3. Kapas
dan Cloroform
4. Buku
atau literatur kunci identifikasi
5. Katak
atau kodok segar.
E.
Prosedur
kerja
1. Menangkap
seekor katak atau kodok
2. Mematikan
dengan menggunakan cloroform dalam botol pembunuh dengan memasukan segumpal
kapas yang dibasahi dengan cairan itu.
3. Mempelajari
bagian-bagian tubuh yang penting untuk di identifikasi
4. Melakukan
pengidentifikasian preparat yang kita amati dengan menggunakan kunci
identifikasi.
F.
Hasil
pengamatan
Tampak
ventral
Bentuk
tangan
t
Bentuk
kaki
Bentuk
kepala
Ciri-ciri morfologi katak
yang diamati
-
Terdapat 2 pasang kaki.
-
Sepasang kaki bagian depan terdapat 4 jari.
-
Sepasang kaki bagian belakang terdapat 5 jari.
-
Mempunyai sepasang mata yang menonjol keluar.
-
Mulut moncong ke depan.
-
Tubuhnya belang – belang.
-
Warna tubuh kecoklatan.
-
Kaki terdapat seperti paha.
-
Kulitnya halus dan lunak
Kunci identifikasi
Kunci Menuju Famili
1. a. Tidak bertungkai……………………………..……………………..Caecilidae
b. Bertungkai……………………………………..………..................................2
2. a. Rahang atas bergigi……………………………..……………………………3
b. Tidak ada
gigi pada rahang atas………………...……………………………9
3. a. Jari-jari tanpa tuberkulum subarticular/suberticular tubercles”
gelang pectoral arciferal……………………………………………………….......Pelobatidae
b. Jari-jari dengan tuberculum
subartic...............................................................4
4. a. Diantara 2 phalanges terakhir
terdapat inter calary cartilage....Rhacophoridae
b. Tidak ada inter
calary cartilage……………………...………….……………5
5. a. Terdapat gigi
vomer…………………………………………….……………6
b. Tidak ada gigi
vomer………………………………….………….…………..7
6. a. Ujung lidah bercabang (bifida),
gelang pectoral (bahu) firmisterna.....Ranidae
b. Ujung lidah
membulat/meruncing………………………….…...Microhylidae
Kunci Menuju spesies dari Ranidae
1. a. Tidak terdapat gigi
vomer……………………………………………………2
b. Terdapat gigi
vomer……………………………….…………………....……4
2. a. Ujung lidah
bercabang (bifida); jari-jari dengan ujung meluas bervariasi dan berhubungan dengan “circum marginal grooves”
b. Lidah meruncing
atau membulat, tanpa percabangan yang nyata pada ujungnya, tanpa
“circum marginal grooves” pada ujung jarinya, katak air kecil, pada kolam-kolam
dangkal…………..............………Genus
Ooedozyga
3. a. Lidah tipis/sempit dan meruncing
pada ujungnya, ujung jari tungkai belakang meruncing, perut dengan
bintil-bintil granular………………Ooedozyga lima
b. Lidah lebar
dengan ujung membulat, kadang-kadang dengan lekukan kecil pada
bagian median; ujung jari tumgkai belakang biasanya meluas
membentuk discus…………….......…………………….....Ooedozyga laevis
4. a. Ujung jari tungkai depan dan
tungkai belakang meluas membentuk discus jelas, dengan circum
marginal, alur horizontal, discus jari terpanjang, tungkai depan
nyata dan lebih besar dari tympanum, yang mungkin tidak jelas terdapat tuberculum
metatarsal luar kecil tapi jelas.............….Amalops latutensis.
b. Jari tungkai
depan dengan atau tanpa discus, tetapi tidak pernah nyata lebih besar
dari tympanum……………….. Genus Rana…………...……………...5
5.
a. Ujung jari
tungkai belakang tumpul, meruncing atau dengan sedikit perluasan,
tetapi tidak pernah dengan circummarginal/horizontal grooves…...............................................................................…subgenus
Rana
b. Ujung jari
tungkai belakang dengan perluasan yang bervariasi, selalu lebih
lebar dari “penultimate planger” dan selalu dengan
horizontal/circum marginal.
G.
Pembahasan
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap
katak, maka klasifikasi
ilmiahnya dapat
dituliskan sebagai berikut:
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana sp
|
Sesuai
dengan percobaan yang telah diamati, secara umum dilihat dari ciri morfologinya
bentuk tubuh katak bilateral simetris. Selain itu, warna tubuhnya berwarna
kecoklatan dan belang-belang. memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan
terdapat 4 jari dan sepasang kaki belakang terdapat 5 jari, memiliki sepasang mata yang menonjol keluar,
mulut moncong kedepan, kulitnya halus dan lunak, dan kaki terdapat seperti
paha. bagian-bagian tubuh katak yaitu sebagai berikut:
1.
Bentuk tubuh
Tubuhnya berbentuk bilateral simetris yaitu antara bagian kanan dan
bagian kiri mempunyai bentuk yang sama persis.
2.
Warna tubuh
Warna tubuh katak yang telah diamati berwarna kecoklatan
di sekujur tubuh dengan bagian atas tubuh lebih gelap dibandingkan bagian bawah
tubuh. Adanya warna kulit demikian karena adanya lapisan yang terdapat pada
bagian bawah kulit yaitu lapisan melanofora. Lapisan ini mengandung melanin,
jenis pigmen yang menghasilkan warna cokelat gelap atau hitam sehingga kulit
katak ini berwarna kecoklatan. Katak
melindungi diri dengan warna yang sesuai dengan warna sekitarnya. Warna
kecoklatan yang gelap dan terang yang berbeda pada kedua sisi tubuhnya
disebabkan karena mengumpul dan menyebarnya butir-butir pigmen dan chromatofora.
suhu juga dapat mempengaruhi warna tubuh pada katak. Karena jika Suhu rendah maka
akan menghasilkan warna yang gelap sedangkan suhu tinggi dan keadaan kering
atau meningkatnya sinar menghasilkan warna terang. Hal tersebut tampak jelas
pada bagian atas tubuh katak yang berwarna gelap dan pada bagian bawah tubuh
yang berwarna terang.
3.
Kulit
Kulit pada katak licin dan lunak. Kulit
yang lemas sebagai penutup tubuh berfungsi menutupi tubuh terhadap gangguan yang bersifat fisis atau
pathologis. Kulit tersusun atas epidermis yang merupakan lapisan
kulit paling luar dan dermis yang terbagi atas jaringan lain. Dalam kulit
terdapat butir-butir pigmen (pada epidermis) dan sel pigmen (chromatofora) pada
dermis.
4.
Kepala
dan Extremitas
Pada bagian kepala terdapat sepasang
arganon visus (mata) yang bulat dan menonjol. Di belakang
mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Selain itu, juga
terdapat mulut yang agak moncong ke depan yang berfungsi sebagai alat
pencernaan. Di dalam mulut terdapat gigi yang terdiri atas gigi maxilla (rahang
atas ) dan mandibula (rahang bawah).
Extremitas depan yang berupa kaki atau
tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa
humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan
tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari
– jari); pada telapak tangan terdapat palm. Extremitas belakang yang berupa
kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri
atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang
terdiri atas meta tarsus dan phalanges (jari – jari).
5.
Kaki
Katak memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan
memiliki 4 jari dan sepasang kaki belakang memiliki 5 jari. Selain itu pula
katak memiliki kaki yang berselaput yang berfungsi untuk berenang. Struktur
kaki katak sangat bervariasi di antara spesies katak sesuai dengan habitat yang ditempatinya yaitu seperti
di
tanah, dalam air, di pohon atau di liang
tanah. Katak harus mampu bergerak cepat melalui
lingkungan mereka untuk menangkap predator atau
mangs
dan melarikan diri, serta beradaptasi banyak
membantu mereka melakukannya.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamtan
yang kami lakukan dapat disimpulkan secara morfologi bahwa katak memiliki kulit
yang selalu basah dan berkelenjar. Memiliki 2 pasang kaki untuk berjalan atau
berenang dengan 4 sampai 5 jari dan tidak bersirip. Memiliki 2 lubang hidung
yang berhubungan dengan rongga mulut, matanya berkelopak dan bisa digerakkan, mulut
bergigi dan berlidah dan bisa dijulurkan untuk mencari mangsa. pada saat berudu katak hidup di air dan bernapas
dengan insang, dan setelah dewasa ia hidup di darat dan bernapas dengan
paru-paru. Dan tingkah laku katak pada waktu
bernafas leher bagian bawah mengembang dan mengempis dan berpindah tempat
dengan cara melompat.
I.
Jawaban
tugas
1.
Sebutkan ciri-ciri dari
masing-masing ordo pada kelas Amphibia.
Jawab:
a. Ordo Caecilia atau Apoda ( Gymnophiona).
Ciri–ciri:
· Tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda.
· Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen,
tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.
· Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata
tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies
berfungsi sebagai fotoreseptor.
· Di bagian anterior terdapat tentakel yang
fungsinya sebagai organ sensory.
· Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur
hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase
dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik.
· Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara
internal.
b. Ordo Urodela
Ciri – ciri :
·Urodela disebut juga caudata.
·Tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan
ekor serta tidak memiliki tympanum.
·Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan
badan.
·Beberapa spesies mempunyai insang dan yang
lainnya bernafas dengan paru-paru.
·Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil
dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi.
·Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
·Hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas
dari air.
c. Ordo Anura
Ciri- ciri:
· Tidak memiliki ekor.
· Kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher dan tungkai berkembang baik.
· Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai
depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat.
· Membran tympanum terletak di permukaan kulit
dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata.
· Kelopak mata dapat digerakkan.
· Mata berukuran besar dan berkembang dengan
baik.
2.
Sebutkan beberapa bukti tentang transisi amphibia dari air kedarat.
Jawab:
Transisi amphibi dari air
ke darat tampak pada :
·
Modifikasi tubuh untuk dapat berjalan di
darat, di samping masih memiliki kemampuan berenang dalam air.
·
Tumbuhnya kaki sebagai pengganti beberapa
pasang sirip.
·
Merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi
suasana udara.
- Penggantian insang oleh paru – paru.
- Merubah sistem sirkulasi untuk keperluan respirasi dengan paru – paru dan kulit.
- Alat sensorisnya memiliki fungsi di udara maupun di air.
- Kulit berfungsi sebagai alat pernafasan apabila lembab atau basah. Oleh karena itu evolusi amfibi dibarengi hilangnya sisik secara berangsur, dan berkembangnya kelenjar lendir dalam kulit. Fungsi kulit pada amfibi mengeluarkan lendir beracun dan untuk pertukaran air.
- Lingkungan darat menyebabkan perubahan pada alat gerak yg berupa sirip berpasangan diganti dengan tungkai.
3. Buatkan sistema amphibia
Jawab :
Sistematika Amphibi
Klas Amphibi dibagi atas 3 subklas
a. Subklas Stegocephalia
Hanya mempunyai 1 ordo yaitu : Ordo Gymnophiona atau Apoda
b. Subklas Caudata
Subklas ini terbagi atas 3 ordo, yaitu :
-
Ordo Proteida, contoh Necturus
sp, Proteus sp
-
Ordo Mutabilia, contoh : Cryptobranchus
alleganiensis
-
Ordo Meantes, contoh : Siren
lacertina
c. Subklas Anura
Subklas ini terbagi atas 5 ordo, yaitu :
-
Ordo Amphicoela
-
Ordo Opistocoela
-
Ordo Anomocoela
-
Ordo Procoela
-
Ordo Diplocoela
·
Famili Polypeditidae
·
Famili Microphylidae
·
Famili Ranidae
DAFTAR PUSTAKA
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Latjompoh, Masra. 2004. Bahan Ajar Zoologi Vertebrata. Gorontalo
: Jurusan Pendidikan Biologi FMPA UNG.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Jogjakarta : Jurusan Biologi FMPA
UNY.