PRAKTIKUM
II
A.
Judul :
Jaringan Pengikat
B.
Tujuan :
1. Memahami
cirri-ciri jaringan pengikat melalui pengamatan preparat histologi.
2. Memelajari
struktur histologis macam-macam jaringan pengikat.
3. Mempelajari
dan membandingkan struktur histologis macam-macam jaringan tulang.
4. Mempelajari
struktur histologis tulang kompak.
C.
Dasar
teori
Jaringan ikat meliputi jaringan tulang,
jaringan lemak, dan darah. Fungsi jaringan ikat adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai penyokong, pengikat, penghubung
dan pengisi.
2.
Transpor cairan dan molekul terlarut.
3.
Melindungi suatu organ melalui selaput
yang membungkusnya, misalnya kapsula pada ginjal dan lapisan meninges pada
sistem saraf pusat.
4.
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk
lipid atau lemak dan menyimpan air serta elektrolit.
5.
Pertahanan tubuh terhadap invasi
mikroorganisme.
6.
Perbaikan atau reparasi, yaitu jaringan
ikat mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi sehingga dapat memperbaiki yang
rusak oleh luka atau inflamasi secara cepat.
Dipandang dari komposisi strukturalnya,
jaringan pengikat mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat dasar
yang amorf.
Jaringan pengikat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Jaringan pengikat biasa terdiri dari
jaringan pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
2.
Jaringan pengikat dengan sifat khusus,
terdiri dari jaringan adiposa, jaringan elastik, jaringan retikulum dan
jaringan mukosa.
3.
Jaringan tulang rawan dibedakan atas
tiga, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastik, dan tulang rawan
fibrosa.
4.
Jaringan tulang terdiri atas tiga
komponen, yaitu sel tulang, matriks tulang dan jaringan pengikat yang melapisi
tulang. Sel-sel tulang terdiri atas tiga macam, yaitu osteoblas, osteosit, dan
osteoklas.
D.
Alat
dan Bahan
1. Alat : Mikroskop
2. Bahan :
Preparat histologis
a. Jaringan
mesenkim (jaringan pengikat embrional)
b. Jaringan
pengikat areolar
c. Jaringan
retikulum
d. Jaringan
elastik
e. Jaringan adiposa
f. Kulit
rambut manusia
g. Tulang
rawan hialin
h. Tulag
rawan elastik
i. Tulang kompak
E.
Prosedur
kerja
Melakukan
pengamatan preparat-preparat dibawah mikroskop pada perbesaran 10 x 10 dan 40 x
10 , kemudian membuat gambar pengamatan sesuai dengan instruksi :
1.
Jaringan mesenkim (jaringan pengikat
embrional)
Memperhatikan
bentuk dan susunan sel-selnya.
2.
Jaringan pengikat areolar
Mengamati
serabut-serabut yang terlihat pada jaringan ini (ada berapa macam ?). Mengamati pula sel-sel ayang terdapat
(ada berapa macam sel,
sel apakah yang terbanyak ?).
3.
Jaringan retikulum
Memperhatikan
bentuk dan susunan serabut-serabut reticulum dalam jaringan ini . Sel-sel
apakah yang terdapat dalam jaringan ini ?
4.
Jaringan elastik
Memperhatikan
bentuk dan susunan serabut-serabut elastic dalam jaringan ini .carilah fibroblas
diantara berkas-berkas serabut elastik.
5.
Jaringan adiposa
Memperhatikan
sel-sel penyusunnya , apa keistimewaannya, dimana letak sitoplasma dan intinya
? dapatkah anda menemukan serabut-serabut diantara sel-sel penyusun jaringan
tersebut ?
6.
Kulit rambut manusia
Setelah mengenal ciri-ciri jaringan pengikat carilah macam-macam
jaringan pengikat yang terdapat pada kulit . Membuat gambar masing-masing jaringan
pengikat yang didapatkan secara terpisah.
7.
Tulang rawan hialin
Mengamati
daerah erikardium yang mengandung fibrblas dan daerah kandrogenik yang
mengandung kondroblas . bagaimana susunan kondroblasnya ? amati pula daerah
rawan sebenarnya. Dapatkah anda melihat serabut dalam matriksnya ? perhatikan
susunan kondrosit pada daerah ini.
8.
Tulang rawan elastik
Melakukan
pengamatan seperti pada no. 7 diatas. Serabut apa yang tampak dalam matriksnya
.
9.
Tulang kompak
Menggambarkan
satu system havers lengkap dengan bagian-bagian penyusunnya. Menggambarkan pula lamela intertisial
yang terlihat. Mencari
saluran Volkmann dan memperhatikan
bentuknya.
F.
Hasil
pengamatan
1.
Serabut Fibrosa
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 1.
Serabut fibrosa (10 x 10)
Keterangan
: (1) serat
kolagen (2) kondrosit.
2.
Compact Bone
![]() |
|||
![]() |
|||
Gamabr 2. Compact bone (10 x 10)
Keterangan: (1) saluran havers (2) lakuna (3) kanalikuli.
3.
Elastic Cartilago
![]() |
|||
![]() |
|||

![]() |
Gambar 3. Elastic cartilago (10 x 10)
Keterangan: (1)
serat elastin (2) kondrosit.
4.
Jaringan
Retikulum
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 4. Jaringan
retikulum (10 x 10)
Keterangan: (1) retikulum
bersel (2) sel retikulum.
5.
Jaringan Adiposa
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 5. Jaringan adiposa
(10 x 10)
Keterangan: (1) sel lemak
unilokuler (2) dinding tipis sitoplasma.
6.
Hialin Cartilago
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 7. Hialin cartilago (10 x 10)
Keterangan: (1) kondrosit (2) matriks
G.
Pembahasan
1.
Serabut
Fibrosa
Di dalam tubuh, jaringan rawan serabut biasanya ditemukan
pada bagian-jbagian yang sering mengalami tarikan, misalnya antarruas-ruas
tulang belakang, antartulang pubis pada pelvis (tulang kemaluan), dan daerah
pertemuan antara tulang dengan otot (tendon). Matriks jaringan rawan serabut
sangat sedikit jumlahnya, sebaliknya serabut kolagen sangat banyakdan tersusun
rapat. Jaringan rawan serabut tidak memiliki perikondrium dan jumlah sel
rawannya sangat sedikit.
2.
Compact
Bone
Tulang kompak terdapat pada bagian luar dari tulang bunga
karang, tersusun atas berjuta-juta sistem Havers. Setiap sistem Havers terlihat
seperti lingkaran-lingkaran atau lamela yang menhubungkan lakuna yang berisi
osteosit dan melingkar secara konsentris mengelilingi saluran yang disebut
kanal Havers.
Di dalam matriks, osteosit terletak di dalam suatu rongga
yang disebut lakuna. Osteosit mengadakan juluran sitoplasmauntuk keprluan
transportasi, juluran sitoplasma pada osteosit dinamakan kanalikuli.
3.
Elastik
Cartilago
Di dalam tubuh, jaringan rawan elastin dapat ditemukan
pada daun telinga, epiglotis, dinding saluran telinga luar, dan dinding saluran
eustasius. Matriks jaringan rawan elastin banyak mengandung serabut elastin dan
sedikit mengandung serabut kolagen.
4.
Jaringan
retikulum
Jaringan retikulum banyak tersusun atas serabut-serabut
retikuler yang membentuk jalinan tiga dimensi yang kompleks. Jalinan
serabut-serabut ini dinamakan stroma, yang berfungsi untuk mendukung fungsi sel
di dalam organ. Jaringan ini dapat ditemukan pada jaringan limpa, hati, nodus
limfe, dan sumsum tulang belakang.
5.
Jaringan
Adiposa
Jaringan adiposa tersusun atas sel-sel adiposa atau sel
lemak. Jaringan ini berperan sebagai pembungkus, penahan tekanan, dan penyekat
kehilangan panas dari kulit, serta sebagai jaringan pengisi. Jaringan adiposa
dapat ditemukan di bawah kulit, pantat, dan dada. Selain itu, jaringan ini juga
terdapat di belakang bola mata, di sekeliling ginjal, di bawah sel-sel
mesotelium, dan rongga abdomen.
6.
Hialin
Cartilago
Matriks jaringan rawan hialin banyak mengandung
mukopolisakarida sulfat yang di dalamnya terbenam serabut-serabut kolagen. Di
bawah mikroskop cahaya, matriks jaringan rawan hialin tampak bening seperti
kaca sehingga dinamakan hialin. Sel-sel rawan dinamakan kondrosit, sel jaringan
rawan yang masih muda dianamakan kondroblas. Sel-sel ini terdapat di dalam
suatu rongga yang dinamakan lakuna, dan dinding rongganya dinamakan kapsula.
Rawan hialin sering dibungkus oleh perikondrium.
H. Kesimpulan
Jaringan ikat atau jaringan penyambung terdapat diantara
jaringan-jaringan atau di antara organ-organ atau membungkus organ-organ,
berkembang dari jaringan embrionik, mesenkim. Dipandang dari komposisi
strukturalnya, jaringan pengikat mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut
dan zat dasar yang amorf.
Jaringan pengikat diklasifikasikan menjadi jaringan
pengikat biasa, jaringan pengikat dengan sifat khusus, jaringan tulang rawan,
dan jaringan tulang.
I.
Jawaban Tugas
1.
Jaringan
ikat longgar adalah jaringan ikat yang brfungsi sebagai celah-celah antarorgan,
sebagai bantalan dan memberikan kekuatan sel-sel tertentu pada organ, serta
penyokong jaringan epitel, sedangkan jaringan ikat padat sering disebut dengan
jaringan kolagen sebab serabut kolagen merupakan serabut yang paling dominan.
2.
Fungsi
zat dasar pada jaringan pengikat adalah untuk memberi atau menyusun
jaringanpengikat.
3.
Fungsi
jaringan adiposa adalah sebagai pembungkus, penahan tekanan, dan penyekat
kehilangan panas dari kulit.
4.
Peranan
jaringan pengikat sebagai sistem pertahanan tubuh, artinya bahwa jaringan
pengikat berfunsi nuntuk menopang berdiri tegaknya tubuh dan memberi bentuk
pada tubuh.
a.
Tulang rawan hialin dapat ditemui pada
laring, trakea, bronkiolus, ujung-ujung tulang persendian, ujung tulang rusuk
yang melekat pada tulang dada, dan pada rongga hidung.
b.
Tulang rawan elastik dapat ditemukan pada daun telinga, epiglotis, dinding
saluran telinga luar, dan dinding saluran eustasius.
5. Karena matriks tulang mengandung
serabut-serabut kolagen atau osteokolagen, zat-zat anorganik seperti kalsium
fosfat, kalsium karbonat, natrium, magnesium, dan fluor.
6. Kanalikuli adalah penjuluran sitoplasma pada osteosit
dan berfungsi untuk keperluan transportasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi. 2007. Biologi.
Jakarta: Piranti Darma Kalaokatama.
Team Teaching. 2011. Penuntun
Praktikum Struktur Hewan. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
1 komentar:
Semoga bermanfaat bagi teman-teman atau adik-adik yach...
Posting Komentar