PRAKTIKUM IV
A.
Judul
: Jaringan Saraf
B.
Tujuan :
1. Untuk
mempelajari sel-sel yang menyusun jaringan saraf
2. Untuk mempelajari struktur selubung-selubung pada serabut
saraf
3. Untuk mempelajari susunan komponen-komponen saraf beserta
jaringan pengikat yang menyelaputinya.
C.
Dasar
Teori
Jaringan saraf
merupakan salah satu jaringan dasar pembentuk tubuh manusia yang mengatur
seluruh aspek yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tubuh yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Melalui jaringan saraf kita dapat melakukan
berbagai aktivitas yang tak terhingga banyaknya mulai dari yang paling
sederhana seperti membuka mata hingga proses yang sangat kompleks seperti
proses penalaran, analisa dan sintesa maupun membuat kesimpulan dan memutuskan
suatu masalah. Kita dapat merasakan dan mengungkapkan rasa cinta kasih, sedih,
iba, benci, takut, cemas, dan berpikir secara abstrak tinggi serta
menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi sehari-hari. Selain itu melalui
sistim saraf kita dapat mengetahui norma-norma atau nilai-nilai luhur seperti
keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketekunan, kesusilaan dan lain-lain.
Fungsi-fungsi tersebut termasuk ke dalam fungsi paling luhur yang hanya ada
pada manusia seutuhnya dan tidak terdapat pada binatang. Daerah tempat
fungsi-fungsi tersebut berada adalah korteks serebri. Selain itu ada pula
perasaan-perasaan yang sama seperti pada mamalia lainnya seperti rasa lapar,
haus, nafsu seksual, ngantuk, lelah, marah dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini
dikendalikan oleh bagian otak yang letaknya lebih rendah daripada korteks
serebri. Fungsi jaringan saraf adalah :
1.
Menerima impuls dari
luar tubuh sekaligus memberikan tanggapan
2. Mengetahui
kejadian dan perubahan di sekitar, melalui alat indera.
3. Mengendalikan
tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
4.
Mengendalikan fungsi
fisiologi organ-organ tubuh.
Jaringan saraf
terdiri atas 2 macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel jaringan antar saraf
(neuroglia).
1.
Sel
saraf (Neuron)
Neuron
merupakan sel utama dari jaringan saraf yang memiliki sifat iribilitasdan
konduktifitas. Pada umumnya neuron terdiri atas sebuah badan euron
(perikarion), beberapa dendrit dan sebuah akson. Sel saraf dibedakan menjadi: Badan sel, dendrit dan neurit (axon).
a.
Badan sel
Yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti, maka
kadang-kadang bagian ini disebut pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran
dapat beraneka ragam, tergantung fungsi dan letaknya. Inti sel biasanya
terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Di dalamnya terdapat
butir-butir khromatin halus yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga
kadang-kadang dapat disangka sebagai intinya sendiri.
b.
Dendrit
Merupakan tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang
bercabang-cabang sebagai pohon sehingga memperluas permukaan sel saraf.
Bangunan tersebut digunakan untuk tempat kontak dengan sel saraf lainnya
melalui sinapsis.
Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan impuls ke arah badan sel.
Bentuk percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan impuls ke arah badan sel.
c.
Neurit
(akson)
Akson merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan
berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. Bahkan salah satu
jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki akson sama sekali. Akson berpangkal pada badan sel sebagai
suatu bukit kecil yang dinamakan Akson Hillock. Di dalam daerah ini
tidak terdapat substansi Nissl, karena di daerah ini banyak nerofibril yang
akan meninggalkan badan sel.
d.
Serabut
saraf
Yang
disebut serabut saraf adalah akson beserta selubung-selubungnya. Serabut saraf
tidak bermielin umumnya merupakan serabut saraf yang berdiameter kecil. Pada
serabut ini satu sel schwan tidak membungkus satu akson secara individual,
tetapi membungkus beberapa akson ataupun beberapa fasikulus saraf bersama-sama.
e.
Saraf
Saraf
atau urat merupakan kumpulan berkas (fasikulus) saraf. Setiap fasikulus saraf
terdiri dari banyak serabut saraf seperti seperti jaringan yang lain, jaringan
saraf juga mempunyai selaput jaringan pengikat, yaitu endoneurium yang membungkus
serabut saraf, perinerium yang membungkus fasikulus saraf, dan epineurium yang
membungkus saraf.
2.
Neuroglia
Neuroglia
adalah jaringan antar saraf atau penunjang sel saraf. Bentuk neuroglia sangat
bervariasi dan berukuran jauh lebih kecil dari neoron.
D. Alat Dan Bahan
1. Alat
: Mikroskop
2. Bahan
: jaringan saraf (apusan), penampang membujur saraf simpatik dan penampang
melintang saraf periufer
E.
Cara
Kerja
Melakukan
pengamatan preparat-preparat dibawah mikroskop pada perbesaran 10 x 10,
kemudian membuat gambar pengamatan anda sesuai dengan intruksi di bawah ini.
1.
Mengamati preparat
jaringan saraf dibawah mikroskop. Mencari sebuah neuron yang paling jelas,
kemudian menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya. Mencari pula neuroglia
yang terdapat di antara neuron.
2. Mengamati
preparat penampang membujur saraf simpatik di baeah mikroskop. Memperhatikan
selubung-selubung aksonnya. Menggambar dan menyebutkan bagian-bagiannya.
3.
Mengamati preparat
penampang melintang saraf perifer di bawah mikroskop. Memperhatikan bagian-bagian
baik-baik jaringan pengikat yang membungkus masing-masing komponen. Menggambar
dan menyebutkan bagian-bagiannya.
F. Hasil
Pengamatan
1.
Cerebellum

|

![]() |
|||
![]() |
Gambar 1. Cerebellum
Gambar 1.
Cerebellum Perbesaran 400
Keterangan:
1) Lapisan
Granular
2) Lapisan
Molekular
3) Badan
Dendrit
![]() |
2. Nerve
Bundle
![]() |
Gambar 2. Nerve Bundle
Perbesaran 400
Keterangan: Jaringan Ikat
![]() |
3. Serebrum
![]() |
Gambar 3. Serebrum
Perbesaran 400
Keterangan:
1)
Badan Sel
2)
Dendrit
![]() |
4. Ganglion
![]() |
Gambar 4. Ganglion
Perbesaran 400
Keterangan:
1) Simpai
Jaringan Ikat
2) Badan
Sel Saraf
3) Lapisan
Sel Saraf Satelit
![]() |
5.
Longitudinal
Nerve Bundle

![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 5. Longitudinal
Nerve Bundle
Perbesaran 400
Keterangan:
1) Akson
2) Selubung
Myelin
![]() |
6.
Cross
Nerve Bundle

![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
Gambar 6. Cross Nerve
Bundle
Perbesaran 100
Keterangan:
1) Badan
Sel
2) Selubung
Myelin
3) Akson
![]() |
7. Neuros
dan Drotrocyt Cerebrum
![]() |
Gambar 7. Neuros dan
Drotrocyt Serebrum
Perbesaran 400
Keterangan:
1. Badan
Nissl
2. Ganglion
Spinal
![]() |
G.
Pembahasan
Jaringan saraf yang
merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan
tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf
mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi
impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan
memberikan jawaban atas rangsang tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang diperoleh maka dapat dibahas antara lain:
1.
Cerebellum
Pengamatan yang
dilakukan pada preparat histologis mengenai Cerebellum, dapat dibahas pada
susunan ataupun bagian-bagiannya yaitu: lapisan granular, lapisan molekular,
dan badan dendrit.
Gerakan tubuh atau
anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi dari berbagai
organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk penyusunan
konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha yang
harus dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai
pelaksana), sistem sensorik (sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai
pengawas, pengatur dan pengarah informasi).
Cerebellum dan batang otak terletak di fossa
kranii posterior dengan atap tentorium yang memisahkan cerebellum dengan
cerebrum. Secara umum dapat dikatakan fungsi cerebellum adalah untuk memelihara
keseimbangan dan koordinasi aksi otot pada gerakan stereotype dan non
stereotype. Cerebellum melakukan pengaturan kerja otot, sehingga terjadi
kontraksi otot yang tepat pada saat yang tepat. Hal ini terutama penting pada
gerakan involunter sehingga lesi cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot
tanpa paralysis volunteer. Ukuran cerebellum pada manusia berkembang
dibandingkan vertebrata lain, dimana pada manusia hal ini perlu untuk
pengaturan gerakan yang membutuhkan ketelitian.
Cerebellum
tersusun dari :
a.
2 tipe input akson : climbing
fibers, dan mossy fibers
b.
5 tipe serabut neuron intrinsic :
sel granula, sel stelate, sel basket, sel golgy tipe 2, sel purkinje.
c.
1 tipe output neuron : sel dari
nucleus cerebellar. Sebagian sel purkinje merupakan output neuron yang
berproyeksi ke nucleus vestibularis lateralis.
Pada preparat histologis Cerebellum yang telah
diamati yaitu dapat dibahas berikut ini:
a.
Badan Dendrit
Dendrit merupakan cabang dari Neuron. Sel-sel
saraf di otak disebut Neuron. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit
berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan
minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian
luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang
merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia
yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilema. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.
b.
Lapisan Molekular
Lapisan
molekular terdiri atas
serat-serat yang berasal dari sel-sel lapis lebih dalam, yang berjalan
paralel terhadap
permukaan dan sedikit badan sel saraf yang dikenal sebagai sel horisontal (Cajal).
Sel ini berukuran kecil dengan bentuk pipih (gepang) dengan akson dan
dendritnya berjalan sejajar permukaan dan berkontak dengan dendrit sel piramid
dan fusiform serta akson sel stellate. Lapisan ini merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berisi sedikit sel
saraf kecil dan banyak serat saraf tidak bermielin.
c. Lapisan
Granular
Lapisan ini terdiri terdiri atas badan-badan sel saraf kecil berbentuk
segitiga/piramid yang berukuran 10-50
mikrometer. Dendritnya mengarah ke lapisan molekular dan bercabang-cabang,
sementara aksonnya mengarah ke lapisan di bawahnya dan substansia alba. Sel
lainnya yang terdapat pada lapisan ini adalah sel stellate (sel granular) yang
berukuran kecil (8 mikrometer) dan berbentuk poligonal. Akson sel granular ini panjang dan mengarah
ke lapisan molekular, sementara dendritnya pendek mengarah ke lapisan di
bawahnya. Berisi banyak perikarion kecil. Sel saraf dari lapisan
granular ini kecil-kecil dengan 3-6 dendrit yang naik kedalam lapisan molekular,
dan disini ia terbagi atas 2 cabang
lateral yang terdapat sepanjang suatu folium.
Cerebellum
danggap sebagai Head Ganglion dari system proprioseptif, karenanya berfungsi :
a.
Mengatur tonus otot skelet
b.
Mengontrol aktivitas otot sadar
c.
Mengatur postur dan keseimbangan
tubuh
2.
Nerve
Bundle
Pada
pengamatan tentang Preparat histologist Nerve Bundle terlihat adanya jaringan
ikat. Selain mempunyai selubung
mielin dan selubung Schwann, saraf tepi
dibungkus oleh jaringan ikat yang
kuat. Jaringan ikat yang membungkus saraf tepi adalah:
a.
Epineurium
Epineurium
merupakan jaringan ikat fibrosa yang membungkus satu bundle kumpulan berkas
serat saraf yang dikenal sebagai bundle
berkas serat saraf (bundles of nerve fibers) . Satu berkas serat saraf disebut
sebagai fasikulus yang terdiri atas beberapa serat saraf . Epineurium tersusun
dari fibroblas dan serat kolagen yang tersusun secara longitudinal. Selain itu juga mengandung sedikit serat
elastin. Epineurium mengandung pembuluh-pembuluh darah utama untuk saraf.
b.
Perineurium
Perineurium
merupakan jaringan ikat padat kolagen yang membungkus satu fasikulus. Selubung
ini dibentuk juga oleh sel-sel fibroblas dan lapisan serat-serat kolagen yang
tersusun secara konsentris. Perineurium merupakan sawar terhadap keluar
masuknya materi atau zat-zat pada fasikulus saraf. Satu fasikulus saraf tersusun oleh banyak
serat saraf (akson).
c.
Endoneurium
Endoneurium
merupakan jaringan ikat halus yang menyelubungi satu serat saraf (akson).
Lapisan ini dibentuk oleh sel fibroblas yang gepeng , serat kolagen dan serat
retikulin halus. Endoneurium berhubungan erat dengan neurilema.
3.
Serebrum
Pengamatan pada
preparat histologis Serebrum terlihat dibawah mikroskop bagian-bagian yaitu
badan sel dan dendrit.
a. Badan
Sel
Seperti yang telah
dibahas sebelumnya pada preparat histologis mengenai Cerebellum. Badan sel juga
memiliki fungsi yang sama. Badan sel ini
merupakan bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini
disebut pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam,
tergantung fungsi dan letaknya.
Inti sel biasanya
terletak sentral, walaupun kadang-kadang dapat eksentrik. Biasanya berbentuk
bulat; dan berukuran besar. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus
yang tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka
sebagai intinya sendiri. Penampilan inti yang demikian merupakan ciri khas dari
sel saraf, oleh karena berkaitan erat sekali dengan kegiatan sel saraf. Dalam
nukleolus banyak mengandung molekul RNA yang penting untuk kegiatan sel
terutama dalam sintesis protein, sehingga mengikat warna basofil. Sitoplasma
sel saraf mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain.
b. Dendrit
Dendrit merupakan
tonjolan-tonjolan dari badan sel saraf yang bercabang-cabang sebagai pohon
sehingga memperluas permukaan sel saraf. Pada pangkalnya di badan sel terdapat
perluasan substansi Nissl dan mitokhondria, namun nerofibril dan mikrotubuli
meluas sampai ujung dendritnya.
Dengan pewarnaan khusus
menggunakan inpregnasi perak dapat terlihat adanya tonjolan-tonjolan pada
permukaan percabangan dendrit yang disebut gemula dan spina. Bangunan tersebut
digunakan untuk tempat kontak dengan sel saraf lainnya melalui sinapsis. Bentuk
percabangan dendrit tergantung dari jenis sel sarafnya. Fungsinya merambatkan
impuls ke arah badan sel.
4.
Ganglion
Pada pengamatn mengenai
Ganglion, dapat dilihat adanya simapi jaringan ikat, badan sel saraf, dan
lapisan sel saraf satelit. Berikut akan dibahas satu persatu dari masing-masing
bagian tersebut.
a. Simpai
Jaringan Ikat
Bangunan yang terletak
di antara otot rangka yang berfungsi untuk mengontrol gerakan otot. Bangunannya
bersimpai jaringan ikat padat. Setiap muscle spindle mengandung 2-12
serat-serat otot skelet khusus (serat-serat intrafusal/intrafusal fibers) yang
terbenam di dalam kapsul jaringan ikat yang berjalan paralel dengan serat-serat
otot skeletal biasa dikelilingnya (serat –serat ekstrafusal/extrafusal fibers). Secara histologik, muscle spindle disusun
oleh 2 jenis serat otot intrafusal yaitu:
1)
Nuclear chain fiber
yang berukuran lebih kecil dan lebih pendek yang mengandung sat deret inti
tunggal yang terletak di tengah.
2)
Nuclear bag fiber yang
berukuran lebih lebih besar dan lebih panjang dengan inti- inti yang bertaburan
di bagian tengah yang melebar menyerupai tas.
Setiap serat otot
intrafusal dipersarafi oleh serat saraf eferen (serat gamma) yang merupakan
akson dari neuron motoris gamma yang terletak di tanduk anterior medula
spinalis yang berakhir pada ke 2 jenis serat otot intrafusal tersebut. Serat
saraf aferen berasal dari 2 jenis ujung reseptor pada serat intrafusal, ujung annulospiral dan
ujung flower spray. Ujung annulospray membentuk jala yang mengitari bagian
tengah chain fiber dan nuclear chain. Ujung flower spray tersebar luas
sepanjang serat-serat otot intrafusal, terutama pada setiap sisi bagian tengah
yang berdekatan dengan ujung annulospiral. Ujung reseptor serat otot intrafusal
akan bereaksi terhadap peregangan serat-serat otot ekstrafusal atau tendonnya.
Bila otot skelet berkontraksi, muscle spindle akan berelaksasi.
b. Badan
Sel Saraf
Badan sel saraf perikarion
dibentuk oleh inti dan sitoplasma yang melingkupinya. Di dalam inti terdapat
DNA yang merupakan pembawa sifat turunan, sedangkan dalam sitoplasma terdapat
berbagai organel dan badan inklusi. Bentuk dan besar perikarion sangat beragam
4-135 mikrometer. Ada yang berbentuk piramid, lonjong, bulat dan sebagainya.
Meskipun beragam, tetapi semua badan sel saraf mempunyai ciri yang khas, berupa
struktur-struktur:
1) Nukleus
(inti sel)
Nukleus
pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit lonjong, bewarna pucat, dan
umumnya terletak di pusat perikarion. Nukleolusnya pada umumnya satu dan tampak
sangat jelas terlihat di bawah mikroskop cahaya. Pada inti sel terdapat rantai
double helix ”deoxyribonucleate acid
(DNA)” yang merupakan pembawa kode genetik. Inti yang besar, pucat, vesikular
dengan nukleolus yang menonjol seringkali memberi kesan seperti mata burung
hantu (Owl eyes).
2) Sitoplasma
Sitoplasma diisi dengan beragam organel dan granula
(badan inklusi) yang tersusun kurang lebih mengitari inti. Organel
adalah struktur-struktur atau bangunan yang terdapat di dalam sitoplasma yang
diperlukan untuk mem-pertahankan kehidupan dan menjalankan fungsi-fungsi sel
secara keseluruhan. Badan inklusi adalah struktur-struktur yang terdapat di
dalam sitoplasma yang dipergunakan sebagai gudang atau tempat penyimpanan
zat-zat atau substansi tertentu.
c. Lapisan
Sel Saraf Satelit
Lapisan sel
saraf satelit pada ganglion perikarionnya
mungkin berdiameter 15-25 mikrometer dengan cabang yang tidak bermielin atau
berdiameter lebih besar dari yaitu 100 mikrometer dengan cabangnya bermielin.
Setiap perikarion dikelilingi oleh satu lapis sel –sel kecil, gepeng atau
kuboid yang disebut sebagai sel satelit atau sel kapsul atau amfisit. Sel-sel
satelit ini merupakan sel penyokong serupa dengan sel glia di SSP.
5.
Longitudinal
Nerve Bundle
Pada pengamatan
mengenai Longitudinal Nerve Bundle tamapak terlihat adanya bagian Akson dan
Selubung myelin. Berikut akan dibahas bagian-bagian tersebut.
a.
Akson
Berbeda dengan tonjolan
yang dinamakan dendrit, maka akson merupakan tonjolan yang hanya terdapat
sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. Bahkan
salah satu jenis sel saraf dalam retina yang disebut sel amakrin tidak memiliki
axon sama sekali. Akson berpangkal pada badan sel sebagai suatu bukit kecil
yang dinamakan okson hillock. Di dalam daerah ini tidak terdapat substansi
Nissl, karena di daerah ini banyak neofibril yang akan meninggalkan badan sel.
Panjang akson dari
beberapa cm sampai beberapa puluh cm demikian pula diameternya juga
berbeda-beda. Makin besar diameternya makin cepat perambatan impulsnya. Di
beberapa tempat akson memberikan percabangan yang dinamakan kolateral, sedang
ujung akson akan bercabang-cabang sebagai pohon yang dinamakan telodendron. Oleh
karena akson perlu menghantarkan impuls yang tidak lain adalah perubahan
potensial listrik, maka agar efisien perlu dibungkus dengan bahan isolator yang
dinamakan Selubung mielin. Sebelah luarnya masih ada selubung lain yang
dinamakan selubung nerolema.
b. Selubung
myelin
Pada
susunan saraf pusat (SSP) selubung mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia.
Satu sel oligodendroglia membentuk selubung mielin untuk beberapa serat saraf.
Sedangkan pada susunan saraf tepi (SST) selubung mielin dibentuk oleh sel
Schwann. Satu sel Schwann hanya dapat membentuk 1 selubung mielin untuk satu
akson.
6.
Cross
Nerve Bundle
Pada pengamtan mengenai
Cross Nerve Bundle dapat
dilihat berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya Badan sel, selubung myelin
dan akson.
a.
Badan Sel
Yaitu
bagian sel saraf yang mengandung inti, maka kadang-kadang bagian ini disebut
pula sebagai perikaryon. Bentuk dan ukuran dapat beraneka ragam, tergantung
fungsi dan letaknya. Inti sel biasanya terletak sentral, walaupun kadang-kadang
dapat eksentrik. Di dalamnya terdapat butir-butir khromatin halus yang
tersebar. Nukleolus biasanya besar sehingga kadang-kadang dapat disangka
sebagai intinya sendiri.
b.
Selubung Myelin
Selubung myelin adalah lapisan yang melingkari akson secara
konsentris dan terdiri atas lipid dan neurokeratin. Pada
susunan saraf pusat selubung mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia sedangkan
pada susunan saraf tepi dibentuk oleh sel Schwann. Dalam keadaaan segar
selubung mielin sangat refraktil dan putih (mielin memberikan warna putih pada
substansia alba otak dan medula spinalis). Mielin yang terutama terdiri atas
lipid, melarut sesudah cara-cara fiksasi biasa, meninggalkan anyaman
bahan-bahan protein yang disebut neurokeratin disekeliling serat saraf. Mielin
dapat difiksasi dan terpulas hitam osmium tetraoksida. Sesudah difiksasi dengan
bikromat, mielin dapat dapat diwarnai dengan hematoksilin. Dengan mikroskop
cahaya, selubung mielin terlihat sebagai silinder yang tidak sempurna atau
terputus-putus, karena pada setiap jarak 0,1-1,5 mm terdapat celah pada
selubung-selubung yang dikenal sebagai nodus Ranvier atau pinggetan Ranvier.
Pada pulasan perak nodus Ranvier akan terisi oleh endapan perak yang dikenal
sebagai palang Ranvier. Dengan mikroskop elektron terlihat bahwa mielin
merupakan suatu seri lapisan konsentris membran plasma sel Schwann atau
oligodendroglia.
c.
Akson
Setiap
sel saraf mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke
dalam perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock. Ciri histologis akson
adalah:
1) Mempunyai
pangkal akson pada perikarion yang disebut akson Hillock.
2) Umumnya
lebih tipis (halus) dan jauh lebih panjang daripada dendrit pada neuron yang
sama.
3) Aksoplasma
tidak mengandung struktur apapun yang berperan dalam sintesa protein seperti
badan Nissl (rough endoplasmic reticulum), ribosom dan kompleks Golgi.
4)
Aksoplasma mengandung neurofilament,
mikrotubulus dan mitokondria.
5) Sebagian besar akson bermielin dan karenanya tampak putih
mengkilat dalam keadaan segar. Selubung mielin bukan merupakan bagian dari
neuron, tetapi merupakan bagian dari selubung
neuron. Selubung mielin hanya ada pada akson dan
tidak pernah pada dendrit. Tetapi ada pula akson yang tidak bermielin. Bila dengan
mikroskop cahaya terlihat serat saraf bermielin maka sudah tentu itu adalah
akson. Bila serat sarafnya tidak bermielin maka serat tersebut mungkin akson
dan mungkin pula dendrit.
6) Ujung
akhir akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut telodendria yang
berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari satu neuron atau lebih
pada sinaps.
7) Pada
ujungnya ranting aksonal memperlihatkan pembengkakan kecil disebut “boutons
terminaux”.
Fungsi akson adalah
meneruskan atau menyalurkan rangsang saraf ke neuron lainnya, serat otot atau
sel kelenjar.
7.
Neuros
dan Drotrocyt
Cerebrum
Pada pengamtan mengenai
Neuros dan Drotrocyt Cerebrum dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan yang
telah diperoleh, tampak adanya Badan Nissl dan Ganglion Spinal.
a.
Badan Nissl
Badan
Nissl merupakan struktur yang dibentuk dari banyak tumpukan endoplasmik
retikulum (endoplasmic reticulum/ER) granular/kasar (rough endoplasmic
reticulum). Pada permukaan luar membran badan Nissl/ER terdapat ribosom yang
tersusun dalam barisan, spiral, dan menempel pada permukaan luar membran ER.
Dengan pulasan HE, badan Nissl bewarna biru (basofilik) dan terdapat dalam perikarion dan dendrit,
tetapi tidak terdapat pada akson. Karena polanya pada badan sel saraf mirip
dengan corak pada kulit macan tutul maka sering disebut sebagai Substansia
Tigroid. Badan Nissl tampak jelas pada
neuron yang berukuran besar seperti pada neuron motoris di kornu anterior
medula spinalis dan di sel ganglion. Badan Nissl
merupakan tempat sintesa protein.
Sitoplasma sel saraf
mengandung berbagai macam organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri khas
dari sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang berbentuk sebagai
bercak-bercak yang dinamakan: Substansi Nissl yang tidak lain adalah granular
endoplasmic reticulum yang banyak mengandung butir-butir ribosom sebesar
100–300Œ. Kehadiran
bangunan tersebut mendukung adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan
susunan substansi Nissl sangat tergantung dari jenis sel saraf nya.
Mitokhondria yang
dikenal sebagai sumber energi bagi sebuah sel juga terdapat dalam sitoplasma
sel saraf bahkan meluas ke dalam tonjolan-tonjolannya. Energi yang dibutuhkan
oleh jaringan saraf jelas apabila diukur konsumsi oksigen dan kandungan glukosa
dalam sel saraf. Kompleks Golgi merupakan organela yang untuk pertama kalinya
diketemukan dalam sel saraf oleh Camillo Golgi dalam tahun 1898, yang di
kemudian hari juga diketemukan dalam sel-sel bukan saraf. Kedudukan kompleks
Golgi tergantung jenis sel sarafnya.
Organela lain dalam sel
saraf yang meluas sampai tonjolan-tonjolannya yaitu yang dinamakan nerofibril.
Dengan berbagai teknik histologi dapat ditunjukkan adanya serabut-serabut halus
khususnya dalam axon. Apa yang dilihat sebagai nerofibril dengan mikroskop
cahaya, ternyata dengan M.E. terdiri atas berbagai bentuk misalnya sebagai
mikrotubuli, nerofilamen dan aktin. Fungsinya selain bertindak sebagai kerangka
sel juga diduga sangat berguna dalam pengangkutan bahan-bahan dalam tonjolan
sel. Di samping organela, di dalam sel saraf diketemukan pigmen yang fungsinya
kurang jelas. Ada dua jenis pigmen dalam sel saraf, yaitu: pigmen lipokhrom
yang berwarna kuning dan pigmen melanin yang berwarna coklat atau hitam.
b.
Ganglion Spinal
Ganglia
spinalis bentuknya fusiform atau globular pada cabang posterior (radiks posterior saraf-saraf spinal). Ganglia
kranialis merupakan gembungan serupa pada beberapa saraf kranial. Sel
ganglionnya merupakan sel saraf jenis pseudounipolar, globular yang mempunyai
cabang tunggal suatu akson dan kemudian sewaktu meninggalkan badan saraf pada jarak tertentu bercabang dua menjadi
bentuk T atau Y , satu cabangnya secara fungsional berfungsi sebagai dendrit
(serat eferen) menjadi lebih tebal dan via saraf spinal atau kranial menuju ke
perifer dan bermuara pada organ reseptor (misalnya badan Meissner) dan cabang
lainnya yang lebih ramping masuk ke SSP dan berfungsi sebagai akson (saraf
aferen). Secara Histologis kedua cabang sitoplasma ini mempunyai struktur yang
identik. Perikarionnya besar dengan inti dan anak inti yang jelas, tersusun
dalam kelompok-kelompok dan dipisahkan oleh berkas serat saraf.
H. Kesimpulan
Jaringan Saraf
merupakan jaringan yang bertanggung jawab sebagai alat komunikasi bagi tubuh
dengan dunia luar. Jaringan
saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan
bercabang-cabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel
saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung
saraf.
Rusaknya jaringan saraf
di bagian tubuh tertentu akibat suatu penyakit atau proses penuaan akan
mengakibatkan lumpuh atau terganggunya fungsi bagian tubuh tersebut. Rusaknya
sel-sel saraf di kornu anterior medula spinalis kiri akibat penyakit polio akan
mengakibatkan lumpuhnya anggota gerak tubuh kiri yang dikontrol oleh sel-sel
saraf tersebut.
I. Jawaban Tugas
1. Fungsi
bagian-bagian neuron yaitu:
Jawab :
-
Dendrit : menghantarkan
rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf.
-
Badan sel saraf :
tempat metabolisme sel saraf, mengolah dan mengendalikan jalannya impuls.
-
Serabut saraf akson
(neurit): menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel saraf menuju ke luar
badan sel saraf. Akson berukuran panjang, biasanya hanya satu, diselimuti oleh
selubung myelin berupa sel-sel Schwan serta bercabang menuju sinapsis. Di
antara sel-sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier berfungsi
memperlambat jalannya rangsang.
-
Persambungan
(sinapsis): tempat pertemuan-ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel
saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan impuls menuju sel saraf
lainnya.
2. Fungsi
neuroglia dalam jaringan saraf
Jawab :
Neuroglia
adalah bagian dari jaringan saraf yang tidak berhubungan dengan penghantaran
impuls (sel Schwan dan selubung myelin), tetapi berperan untuk
- Mendukung kerja neuron
dalam bentuk suplai nutrien,
- Melindungi dan
mengisolasikan neuron
3. Perbedaan
saraf berselubung myelin dan tidak berselubung myelin
Jawab :
Saraf
berselubung myelin:
-
Plasmalemma dan sel
Schwann mengintari dan menyelubungi akson
-
Lapisan-lapisan
membrane sel menyatu dan membentuk myelin
-
Selubung myelin
menunjukkan adanya celah di sepanjang jalannya = Nodus Ranvier
-
Di SSP Oligodendrosit
membentuk selubung myelin
Saraf
tidak berselubung myelin
-
Di susun saraf tepi,
semua akson tak bermielyn dibungkus oleh celah-celah dari sel-sel Schwann
-
Tidak memiliki Nodus
Ranvier
-
Bergerak bebas diantara
cabang neuron dan cabang sel glia
4. Peranan
jaringan pengikat dalam saraf
Jawab :
Jaringan ikat longgar :
sel-selnya jarang dan sebagian jaringanya tersusun atas matriks yang mengandung
serabut kolagen dan serabut elastic. Jaringan ikat longgar terdapat disekitar
organ-organ pembuluh darah dan saraf. Fungsinya untuk membungkus organ-organ
tubuh, pembuluh darah dan saraf. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf
(neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar
rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak
kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011. Histology 3. (Online). Tersedia http://www.scribd.com/doc/57022/histology3.html. Diakses tanggal 5 Desember 2011.
Anonim. 2011. Simpai Jaringan Ikat pada Nerve Bundle. (Online).
Tersedia http://www.simpai-jaringan-ikat-pada-nerve-bundle.html. Diakses tanggal 5 Desember 2011.
Team Teaching.
2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar