Kamis, 28 Juni 2012

Laporan Praktikum Jaringan Pengikat


PRAKTIKUM II

A.      Judul       : Jaringan Pengikat
B.       Tujuan    :
1.    Memahami cirri-ciri jaringan pengikat melalui pengamatan preparat histologi.
2.    Memelajari struktur histologis macam-macam jaringan pengikat.
3.    Mempelajari dan membandingkan struktur histologis macam-macam jaringan tulang.
4.    Mempelajari struktur histologis tulang kompak.
C.      Dasar teori
Jaringan ikat meliputi jaringan tulang, jaringan lemak, dan darah. Fungsi jaringan ikat adalah sebagai berikut:
1.        Sebagai penyokong, pengikat, penghubung dan pengisi.
2.        Transpor cairan dan molekul terlarut.
3.        Melindungi suatu organ melalui selaput yang membungkusnya, misalnya kapsula pada ginjal dan lapisan meninges pada sistem saraf pusat.
4.        Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lipid atau lemak dan menyimpan air serta elektrolit.
5.        Pertahanan tubuh terhadap invasi mikroorganisme.
6.        Perbaikan atau reparasi, yaitu jaringan ikat mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi sehingga dapat memperbaiki yang rusak oleh luka atau inflamasi secara cepat.
Dipandang dari komposisi strukturalnya, jaringan pengikat mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat dasar yang amorf.
Jaringan pengikat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.        Jaringan pengikat biasa terdiri dari jaringan pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
2.        Jaringan pengikat dengan sifat khusus, terdiri dari jaringan adiposa, jaringan elastik, jaringan retikulum dan jaringan mukosa.
3.        Jaringan tulang rawan dibedakan atas tiga, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastik, dan tulang rawan fibrosa.
4.        Jaringan tulang terdiri atas tiga komponen, yaitu sel tulang, matriks tulang dan jaringan pengikat yang melapisi tulang. Sel-sel tulang terdiri atas tiga macam, yaitu osteoblas, osteosit, dan osteoklas.
D.      Alat dan Bahan
1.    Alat          : Mikroskop
2.    Bahan       : Preparat histologis
a.    Jaringan mesenkim (jaringan pengikat embrional)
b.    Jaringan pengikat areolar
c.    Jaringan retikulum
d.   Jaringan elastik
e.    Jaringan adiposa
f.     Kulit rambut manusia
g.    Tulang rawan hialin
h.    Tulag rawan elastik
i.      Tulang kompak
E.       Prosedur kerja
Melakukan pengamatan preparat-preparat dibawah mikroskop pada perbesaran 10 x 10 dan 40 x 10 , kemudian membuat gambar pengamatan sesuai dengan instruksi :
1.        Jaringan mesenkim (jaringan pengikat embrional)
Memperhatikan bentuk dan susunan sel-selnya.
2.        Jaringan pengikat areolar
Mengamati serabut-serabut yang terlihat pada jaringan ini (ada berapa macam ?). Mengamati pula sel-sel ayang terdapat (ada berapa macam sel, sel apakah yang terbanyak ?).


3.        Jaringan retikulum
Memperhatikan bentuk dan susunan serabut-serabut reticulum dalam jaringan ini . Sel-sel apakah yang terdapat dalam jaringan ini ?
4.        Jaringan elastik
Memperhatikan bentuk dan susunan serabut-serabut elastic dalam jaringan ini .carilah fibroblas diantara berkas-berkas serabut elastik.
5.        Jaringan adiposa
           Memperhatikan sel-sel penyusunnya , apa keistimewaannya, dimana letak sitoplasma dan intinya ? dapatkah anda menemukan serabut-serabut diantara sel-sel penyusun jaringan tersebut ?
6.        Kulit rambut manusia
Setelah mengenal ciri-ciri jaringan pengikat carilah macam-macam jaringan pengikat yang terdapat pada kulit . Membuat gambar masing-masing jaringan pengikat yang didapatkan secara terpisah.
7.        Tulang rawan hialin
Mengamati daerah erikardium yang mengandung fibrblas dan daerah kandrogenik yang mengandung kondroblas . bagaimana susunan kondroblasnya ? amati pula daerah rawan sebenarnya. Dapatkah anda melihat serabut dalam matriksnya ? perhatikan susunan kondrosit pada daerah ini.
8.        Tulang rawan elastik
Melakukan pengamatan seperti pada no. 7 diatas. Serabut apa yang tampak dalam matriksnya .
9.        Tulang kompak
Menggambarkan satu system havers lengkap dengan bagian-bagian penyusunnya. Menggambarkan pula lamela intertisial yang terlihat. Mencari saluran Volkmann dan memperhatikan bentuknya.
F.       Hasil pengamatan
1.        Serabut Fibrosa








 










                                      Gambar 1. Serabut fibrosa (10 x 10)
                               Keterangan : (1) serat kolagen (2) kondrosit.
2.        Compact Bone









 









                                      Gamabr 2. Compact bone (10 x 10)
                     Keterangan: (1) saluran havers (2) lakuna (3) kanalikuli.
3.        Elastic Cartilago








 





Rounded Rectangle: 2                                                                          


 





                  Gambar 3. Elastic cartilago (10 x 10)
                                Keterangan: (1) serat elastin (2) kondrosit.
4.        Jaringan Retikulum








 











                                    Gambar 4. Jaringan retikulum (10 x 10)
                           Keterangan: (1) retikulum bersel (2) sel retikulum.


5.        Jaringan Adiposa








 







                   Gambar 5. Jaringan adiposa (10 x 10)
              Keterangan: (1) sel lemak unilokuler (2) dinding tipis sitoplasma.
6.        Hialin Cartilago








 











                     Gambar 7. Hialin cartilago (10 x 10)
                                       Keterangan: (1) kondrosit (2) matriks


G.      Pembahasan
1.        Serabut Fibrosa
Di dalam tubuh, jaringan rawan serabut biasanya ditemukan pada bagian-jbagian yang sering mengalami tarikan, misalnya antarruas-ruas tulang belakang, antartulang pubis pada pelvis (tulang kemaluan), dan daerah pertemuan antara tulang dengan otot (tendon). Matriks jaringan rawan serabut sangat sedikit jumlahnya, sebaliknya serabut kolagen sangat banyakdan tersusun rapat. Jaringan rawan serabut tidak memiliki perikondrium dan jumlah sel rawannya sangat sedikit.
2.        Compact Bone
Tulang kompak terdapat pada bagian luar dari tulang bunga karang, tersusun atas berjuta-juta sistem Havers. Setiap sistem Havers terlihat seperti lingkaran-lingkaran atau lamela yang menhubungkan lakuna yang berisi osteosit dan melingkar secara konsentris mengelilingi saluran yang disebut kanal Havers.
Di dalam matriks, osteosit terletak di dalam suatu rongga yang disebut lakuna. Osteosit mengadakan juluran sitoplasmauntuk keprluan transportasi, juluran sitoplasma pada osteosit dinamakan kanalikuli.
3.        Elastik Cartilago
Di dalam tubuh, jaringan rawan elastin dapat ditemukan pada daun telinga, epiglotis, dinding saluran telinga luar, dan dinding saluran eustasius. Matriks jaringan rawan elastin banyak mengandung serabut elastin dan sedikit mengandung serabut kolagen.
4.        Jaringan retikulum
Jaringan retikulum banyak tersusun atas serabut-serabut retikuler yang membentuk jalinan tiga dimensi yang kompleks. Jalinan serabut-serabut ini dinamakan stroma, yang berfungsi untuk mendukung fungsi sel di dalam organ. Jaringan ini dapat ditemukan pada jaringan limpa, hati, nodus limfe, dan sumsum tulang belakang.
5.        Jaringan Adiposa
Jaringan adiposa tersusun atas sel-sel adiposa atau sel lemak. Jaringan ini berperan sebagai pembungkus, penahan tekanan, dan penyekat kehilangan panas dari kulit, serta sebagai jaringan pengisi. Jaringan adiposa dapat ditemukan di bawah kulit, pantat, dan dada. Selain itu, jaringan ini juga terdapat di belakang bola mata, di sekeliling ginjal, di bawah sel-sel mesotelium, dan rongga abdomen.
6.        Hialin Cartilago
Matriks jaringan rawan hialin banyak mengandung mukopolisakarida sulfat yang di dalamnya terbenam serabut-serabut kolagen. Di bawah mikroskop cahaya, matriks jaringan rawan hialin tampak bening seperti kaca sehingga dinamakan hialin. Sel-sel rawan dinamakan kondrosit, sel jaringan rawan yang masih muda dianamakan kondroblas. Sel-sel ini terdapat di dalam suatu rongga yang dinamakan lakuna, dan dinding rongganya dinamakan kapsula. Rawan hialin sering dibungkus oleh perikondrium.
H.      Kesimpulan
Jaringan ikat atau jaringan penyambung terdapat diantara jaringan-jaringan atau di antara organ-organ atau membungkus organ-organ, berkembang dari jaringan embrionik, mesenkim. Dipandang dari komposisi strukturalnya, jaringan pengikat mengandung tiga komponen, yaitu sel, serabut dan zat dasar yang amorf.
Jaringan pengikat diklasifikasikan menjadi jaringan pengikat biasa, jaringan pengikat dengan sifat khusus, jaringan tulang rawan, dan jaringan tulang.
I.         Jawaban Tugas
1.    Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang brfungsi sebagai celah-celah antarorgan, sebagai bantalan dan memberikan kekuatan sel-sel tertentu pada organ, serta penyokong jaringan epitel, sedangkan jaringan ikat padat sering disebut dengan jaringan kolagen sebab serabut kolagen merupakan serabut yang paling dominan.
2.    Fungsi zat dasar pada jaringan pengikat adalah untuk memberi atau menyusun jaringanpengikat.
3.    Fungsi jaringan adiposa adalah sebagai pembungkus, penahan tekanan, dan penyekat kehilangan panas dari kulit.
4.    Peranan jaringan pengikat sebagai sistem pertahanan tubuh, artinya bahwa jaringan pengikat berfunsi nuntuk menopang berdiri tegaknya tubuh dan memberi bentuk pada tubuh.
a. Tulang rawan hialin dapat ditemui  pada laring, trakea, bronkiolus, ujung-ujung tulang persendian, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada, dan pada rongga hidung.
b. Tulang rawan elastik dapat ditemukan pada daun telinga, epiglotis, dinding saluran telinga luar, dan dinding saluran eustasius.
5.  Karena matriks tulang mengandung serabut-serabut kolagen atau osteokolagen, zat-zat anorganik seperti kalsium fosfat, kalsium karbonat, natrium, magnesium, dan fluor.
6. Kanalikuli adalah penjuluran sitoplasma pada osteosit dan berfungsi untuk keperluan transportasi.





















DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi. 2007. Biologi. Jakarta: Piranti Darma Kalaokatama.
Team Teaching. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

1 komentar:

Faisal Nento mengatakan...

Semoga bermanfaat bagi teman-teman atau adik-adik yach...